UNAIR Kembangkan Inovasi Vaksin COVID-19 Melalui Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS- Menghadapi pandemi COVID-19 Universitas Airlangga tampil menjadi salah satu perguruan tinggi dengan berbagai temuan inovasinya. Setelah muncul dengan temuan Robot medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA), yang digunakan untuk meminimalkan kontak tenaga medis dengan pasien COVID-19. Kini Peneliti Universitas Airlangga kembangkan vaksin untuk sembuhkan pasien COVID-19.

Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si selaku Wakil Rektor I UNAIR hadir sebagai salah satu pembicara dalam Live Streaming TEMPO.CO yang membahas mengenai “Inovasi Melawan Wabah COVID-19”.

“UNAIR telah melakukan berbagai penelitian terkait dengan pandemi COVID-19 sebagai langkah awal atas kepercayaan Kementerian Riset dan Teknologi (KEMENRISTEK) kepada perguruan tinggi. Hal itu bertujuan untuk turut menyumbang inovasinya dalam penanganan pandemi,” tutur Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

UNAIR mengambil peran penting dalam penanganan pandemi lewat Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sebagai unit pelayanan rujukan pasien terkonfirmasi COVID-19, serta Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi (Tropical Disease Research Center) sebagai pusat penelitian berbagai penyakit.

“Kami tertarik meneliti terkait molekul dari virus COVID-19 dengan in silico analysis merancang senyawa aktif dan melakukan sintesis. Saat ini kami telah menghasilkan dua senyawa yang mempunyai energi pengikat inti (binding energy) sisi katalitik dari main protein,” tutur Ketua Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati.

Dalam diskusi tersebut turut hadir Bambang Brodjonegoro Menteri Riset dan Teknologi, Hammam Riza Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi dan Gabriel Wahyu Titiyoga dari Redaktur Sains dan Teknologi Majalah Tempo selaku moderator.

“Perkembangan yang begitu pesat pada dunia penelitian Indonesia lahir di tengah kondisi wabah COVID-19, hal ini merupakan kabar baik sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor alat kesehatan dan bahan baku obat,” tutur Bambang Brodjonegoro.

Lewat berbagai penelitian yang hadir dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta serta sinergitas dengan lembaga pemerintah dan dukungan dari regulasi pemerintah, Indonesia diharapkan akan mampu memproduksi berbagai alat Kesehatan dan penemuan vaksin terkait dengan COVID-19.

“Besar harapan kami bahwa hasil dari penelitian ini dapat digunakan masyarakat luas, UNAIR menyokong dalam aspek health science, life science, dan social science. Untuk riset terkait vaksin COVID-19 akan kita lakukan pra klinik untuk uji selanjutnya. Pembuatan vaksin COVID-19 tentunya akan menjadi tantantangan kedepan bagi kami,” pungkas Nyoman. (*)

Penulis: Rissa Ayu F

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).