Ini Cara Deteksi Hypoxemia pada Sirosis Hati

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dictio.id

Sirosis hati adalah suatu kondisi dimana hati tidak berfungsi dengan baik akibat dari kerusakan jangka panjang. Kerusakan ini ditandai dengan penggantian jaringan hati normal menjadi jaringan parutyang menyebabkan hati tidak dapat berfungsi dengan optimal serta menimbulkan konsekuensi fatal pada pasien.Salah satu komplikasi dari sirosis hati adalah munculnya sindrom hepatopulmonar. Sindrom hepatopulmonar dicirikan dengan tiga gejala klinis utama yaitu penyakit hati kronis, hipoksemia, dan dilatasi vaskular intrapulmoner. Sebagai salah satu gejala utama yang perlu diperhatikan, pasien dengan hipoksemia berat dapat mengalami kegagalan sistem kardiopulmoner atau gagal pernapasan akut. Hipoksemia pada sindrom hepatopulmonar, pasien sirosis hati memiliki prognosis yang buruk. Sebuah studi prospektif menunjukkan bahwa sindrom hepatopulmonar adalah faktor risiko independen utama dengan waktu kelangsungan hidup rata-ratayang lebih singkat (sekitar 10,6 bulan) dibandingkan dengan pasien sirosis hati tanpa sindrom hepatopulmonar(sekitar 40,8 bulan).

Metode skrining hipoksemia pada pasien dengan sirosis hati menggunakan analisis gas darah dinilai masih kurang berkembang. Hal ini dikarenakan metodepemeriksaan gas darah merupakan metode invasif, sulit dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif, obesitas, dan pasien edema sertamembutuhkan biaya yang cukup besar. Alternatif yang mulai dikembangkan saat ini adalah dengan uji saturasi oksigen (SpO2) menggunakan pulse oksimetri. Pulse oksimetri dinilai lebih sederhana, cepat, tidak invasif, dan memberikan perkiraan saturasi oksihemoglobin arteri yang baik disamping dapat mengurangi biaya, waktu, ketidaknyamanan, dan risiko komplikasi. Di Indonesia sendiri studi mengenai kedua metode ini masih belum banyak dilakukan. Masih terbatasnya penelitian lanjutan mengenai  metode analisis gas darah dan pulse oksimetri ini menarik minat tim peneliti dari Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran-RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mengidentifikai perbandingan antara kedua metode ini sebagai upaya meningkatkan deteksi dini, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi yang diberikan.

Tim penelitimelakukan pengujiankepada pasien sirosis hati yang menjalani pengobatan di RSUD Dr. Soetomo selama periode April hingga Juni 2013 yang dikelompokkan sesuai tingkat keparahan berdasarkan skor Child Pugh A, B, dan C. Pengumpulan data SpO2 menggunakan pulse oksimetri Oxypleth (oksimeter denyut 520A, Novametrics, Respironics Inc.)yang diterapkan selama 15 menit dan data SaO2 diambil dengan mengambil sampel analisis gas darah sebanyak 2cc.Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan SpO2dan SaO2 pada pasien sirosis hati menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (pugh B, p = 0,15 dan pughC, p = 0,07).

Pada tingkatSpO2 dari 97% memiliki sensitivitas tinggi (96%) dan spesifisitas sedang (75%). Pada tingkat SpO2 dari 94% hingga 98%, pemeriksaan analisis gas darah dilakukan untuk menentukan kelainan pertukaran gas darah, ternyata ditemukan bahwa keberadaan sirosis hati tidak mempengaruhi keakuratan dari pulse oksimetri. Dengan batas SpO2 96% sebagai referensi, pemeriksaan analisis gas darah dilakukan untuk mendeteksi hipoksemia (PaO2<60 mmHg) dengan sensitivitas dan spesifisitas terbaik. Tes analisis gas darah (SaO2) cukup invasif dan tidak selalu berhasil sehingga tes alternatif adalah tes pulse oksimetri yang dapat dilakukan dengan cepat, sederhana, tidak invasif. Tidak ditemukan adanya perbedaan edema di tempat pulse oksimetri, gradasi pigmentasi kulit atau warna dan batas kriteria merokok, yang dapat mempengaruhi hasil pulse oksimetri. Temuan penelitian ini sejalan dan didukung dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnyabahwa pulse oksimetri adalah metode skrining yang berguna untuk mendeteksi hipoksemia pada pasien dengan sirosis hati.

Penulis :Iswan Abbas Nusi dan Muhammad Miftahussurur

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di //https://www.ysmu.am/website/ documentation/files/8023e017.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).