Ketahui Penyebab Gyrodactyliasis pada Insang Ikan Mas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Ikan mas merupakan ikan yang banyak diproduksi hampir diseluruh wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Ikan ini banyak diminati sebagai ikan hias oleh para penikmat ikan. Adanya infestasi parasit tidak luput dalam proses budidaya ikan mas, dimana dapat menyababkan penurunan produksi hingga kematian massal selama proses budidaya. Salah satu parasit mikroskopis yang banyak ditemukan menginfestasi insang ikan mas adalah dari kelompok cacing trematoda, Gyrodactylus sp.

Gyrodactylus merupakan kelompok cacing pipih (Trematoda, monogenea) yang dapat ditemukan pada insang maupun permukaan tubuh ikan. Parasit ini bersifat mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Parasit ini memiliki alat perlekatan berupa kait (hook) dibagian anterior tubuhnya. Infestasi cacing Gyrodactylus pada ikan dapat berupa infestasi ringan, yaitu jika ditemukan  sebanyak kurang dari 100 ekor Grydoctylus dan infestasi berat apabila ditemukan lebih dari 100 Gyrodactylus pada satu ekor ikan.

Hingga saat ini, telah banyak ditemukan spesies Gyrodactylus, antara lain Gyrodactylus salaris, Gyrodactylus unipons, Gyrodactylus benedeni dan jenis spesies lainnya. Antar spesie Gyrodactylus dapat dibedakan berdasarkan perbedaan morfologi hamuli dan sclerit pada area perlekatannya. Pada satu kolam ikan yang terinfestasi Gyrodactylus, dapat ditemukan beragam spesies dari Gyrodactylus. Ini artinya, diversitas Gyrodactylus sangat tinggi dan tingkat adaptasinya sangat besar.

Berdasarkan pengamatan terhadap ikan mas yang terinfestasi Gyrodactylus, secara anatomi ditemukan adanya perubahan patologi. Di antaranya adanya insang yang memucat, adanya erosi pada lamela insang dan produksi mukus yang berlebih dari ikan mas. Jika diamati lebih dalam melalui pengamatan jaringan (histopatologi), infestasi Gyrodactylus menyebabkan munculnya kerusakan pada insang, antara lain hiperplasia, hipertrofi dan hemoragi.

Secara alami, ikan yang terinfestasi parasit monogenea akan mengalami proliferasi dan hiperplasia epitel insang sebagai upaya pertahanan atau awal dari munculnya respon imun terhadap adanya patogen. Bagian kulit dan insang dapat mengalami perubahan morfologi dan atau histopatologi ketika terkena substansi yang berbahaya atau terpengaruh pergerakan Gyrodactylus. Adanya infestasi Gyrodactylus juga akan menyebabkan kerusakan gangguan fungsi normal tubuh ikan akibat aktivitas konsumsi mukus dari Gyrodactylus dan perusakan sel epitel ikan menggunakan hookletnya.

Beberapa analisis mengungkapkan bahwa Gyrodactiliasis dapat terjadi akibat penularan melalui masuknya ikan-ikan impor, faktor antropogenik pada kolom perairan, serta secara alami sudah terdapat Gyrodactylus pada kolam dan ditunjang dengan kondisi lingkungan yang buruk.

Penulis: Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si

Detail tulisan ini dapat dilihat di:

https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/16215

Putri Desi Wulan Sari, Gunanti Mahasri, Koesnoto Koesnoto. 2020. Patogenesis Gyrodactylus : Penentuan Derajat Infestasi, Pengamatan Gejala Klinis dan Patologi Insang Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 9(1)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).