Efek Penambahan Lisin Pakan Komersial terhadap Protein Kasar dan Kecernaan Energi Gurami

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dictio communty

Kita tahu bahwa ikan gurami atau Osphronemus gouramy adalah ikan komersial dengan nilai ekonomi tinggi. Namun, saat ini produksi ikan gurami masih rendah dan tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Hal ini dikarenakan perkembangan bisnis ikan gurami yang masih menghadapi banyak kendala, terutama berfokus pada masalah pertumbuhan.

Ikan ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat dan periode budaya yang panjang sehingga perlu ada upaya untuk mempercepat tingkat pertumbuhan gurami. Oleh karena itu, suplemen pakan perlu ditambahkan ke pakan untuk mendorong pertumbuhan dan untuk lebih meningkatkan produktivitas dan kesehatan ikan serta efisiensi produksinya.

Salah satu suplemen pakan yang dapat ditambahkan ke pakan adalah lisin, karena lisin adalah salah satu asam amino esensial untuk ikan. Dalam pembentukan karnitin, yang dibutuhkan dalam proses metabolisme lemak untuk menghasilkan energi. Penambahan lisin untuk pakan komersial diharapkan dapat meningkatkan kecernaan protein kasar dan energi ikan gurami.

Hasil kecernaan protein kasar dalam penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh lisin yang digunakan dalam penelitian ini yang kandungan proteinnya hanya 64,9414%. Lisin umumnya mengandung protein antara 98,5% dan 99%. Kandungan protein yang rendah dalam lisin akan menghasilkan kadar protein yang rendah dalam pakan dan pada akhirnya mengurangi konsumsi protein dalam pakan. Dengan demikian, kandungan protein dalam pakan yang dikonsumsi mempengaruhi kecernaan protein kasar.

Pakan dengan kandungan protein rendah atau kurang dari apa yang dibutuhkan ikan akan memiliki nilai kecernaan yang lebih rendah dan sebaliknya. Semua perlakuan juga mempengaruhi daya cerna ikan gurami dalam penelitian ini. Kecernaan energi yang serupa di antara perlakuan disebabkan oleh kandungan energi yang relatif identik dari pakan, yang sudah memenuhi kebutuhan energi ikan sebesar 2409 – 2711 kkal/kg. 

Lisin adalah asam amino esensial yang berfungsi untuk menyediakan energi melalui proses transaminasi, deaminasi, dan masuk ke dalam siklus Krebs. Dalam persiapan pakan ikan, perlu diperhatikan keseimbangan antara protein dan energi. Menggunakan pakan dengan kandungan energi rendah dapat menyebabkan ikan menggunakan sebagian protein sebagai sumber energi untuk metabolisme, sedangkan kandungan energi tinggi dalam pakan dapat membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi. Semakin rendah jumlah pakan yang dikonsumsi, semakin rendah nilai kecernaannya.

Penulis: Agustono

Link terkait tulisan di atas: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/236/1/012067/pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).