WADER HT, Program Atasi Hipetensi Ala Mahasiswa PKL FKM UNAIR Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa peserta PKL FKM UNAIR Banyuwangi kelompok Desa Jelun, sedang mendampingi kader program WADER HT. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) mahasiswa FKM UNAIR Banyuwangi  yang telah dilakukan kurang lebih selama 30 hari di kecamatan Licin-Banyuwangi, tidak serta merta memutuskan hubungan atau kerjasama antara mahasiswa dengan warga desa begitu saja. Pasalnya, beberapa kelompok mahasiswa justru melaksanakan program yang sifatnya berkelanjutan, salah satunya yaitu program WADER HT.

WADER HT merupakan singkatan dari One Cadre One RT with Hypertention. Dijelaskan oleh Ahmad Rido’i Yuda Prayogi, salah satu peserta PKL FKM UNAIR Banyuwangi kelompok Desa Jelun, bahwa WADER HT merupakan program yang dibuat untuk mengatasi maraknya penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) di kalangan masyarakat desa Jelun.

“Program ini (WADER HT) dibuat untuk kader dan karang taruna setempat untuk mendampingi penderita hipertensi di desa Jelun dengan cakupan 1 kader mendampingi 1 RT,” jelas Yuda saat ditemui Tim UNAIR NEWS pada Jum’at (31/1).

Hipertensi menjadi topik utama dalam program kesehatan kelompok PKL desa Jelun, sebab hal tersebut berdasarkan hasil analisa mereka (red, mahasiswa) yang telah menerapkan berbagai metode seperti USG (Urgent, Seriousnes, Growth), Fishbone, dan  CARL (Capability, Accessability, Readiness, Leverage), hingga menghasilkan dua program kerja terkait penyelesaian masalah hipertensi, yaitu SOMPING HT (Sosialisasi dan Pendampingan Hipertensi dan WADER HT.

“Jadi program WADER HT ini masih berhubungan dengan program SOMPING HT. Sederhananya, sebelum para kader turun ke masyarakat dengan menjalankan program WADER HT, para kader terlebih dahulu dibina di dalam program SOMPING HT,” ungkap Yuda.

Tidak hanya sebagai pengonsep suatu program kerja, para mahasiswa kelompok desa Jelun tersebut juga berperan sebagai pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi, baik kepada kader maupun masyarakat penderita.

“Program WADER HT ini bayangan kami akan tetap berkelanjutan, kami akan kembali ke desa ini untuk monitoring, evaluasi dan pembekalan kembali kepada kader terkait metode, media dan pengembangan softskill hingga hardskill,” imbuh mahasiswa angkatan 2017 tersebut.

Sebagai pencetus program SOMPING HT dan WADER HT yang bertujuan untuk mengatasi maraknya penyakit hipertensi di desa Jelun, Yuda bersama anggota kelompok desa Jelun berharap agar program tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi kesehatan dan mampu menciptakan rasa aman kepada masyarakat, karena telah ada pendamping di setiap RT-nya.

“Selain itu, kami harap dengan adanya program ini, kunjungan ke layanan kesehatan dapat meningkat serta angka penderita hipertensi dapat menurun,” pungkasnya. (*)

Penulis : Bastian Ragas

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).