Reakreditasi RS UNAIR Majukan Kemandirian Kesehatan Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SESI foto bersama usai visitasi reakreditasi yang dilaksanakan di Hall Dharmawangsa lt.8 RS UNAIR. (Foto: Dimar Herfano)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Universitas Airlangga meraih penetapan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) oleh Kemenkes RI di tahun 2016. Berkat penetepan RSP, perjalanan RS UNAIR berkembang pesat hingga meraih berbagai macam akreditasi nasional maupun internasional.

Pada Kamis (30/01/2020), RS UNAIR melaksanakan reakreditasi penetapan RS Pendidikan Satelit dari FK UNAIR dan RSUD Dr. Soetomo. Visitasi reakreditasi yang dilaksanakan di Hall Dharmawangsa lt.8 RS UNAIR tersebut dalam rangka perpanjangan akreditasi dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Dalam visitasi tersebut Direktur RS UNAIR Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM memaparkan visi misi serta capaian yang diraih oleh RS UNAIR selama tiga tahun tahun 2016. Hal penting dalam menjalankan rumah sakit pendidikan menurutnya adalah mampu merealisasikan dan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien serta menjaga kontinuitas.

Kebijakan Menteri Kesehatan RI menuntut adanya kemandirian di bidang kesehatan melalui hilirisasi penelitian dan pengembangan soft skill penelitian. Dalam hal ini, RSUA diakui dan menjadi anggota resmi Komite Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional, termasuk peran RS UNAIR dalam penelitian terkait virus Corona.

“RS UNAIR ini memang kita dorong untuk menopang Universitas Airlangga serta merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Prof. Nasron.

Dalam bidang pendidikan, pengimplementasian berupa interprofessional education, lalu dalam pelayanan pengimplementasian berupa Interprofessional Collaboration and Health Services, penelitian Interprofessional Collaboration and Research.

Untuk penelitian, RS UNAIR mengembangkan penelitisn sesuai yang terjadi di ranah globali. Sebab, pemerintah mengharapkan kemandirian di bidang kesehatan.

“Itu semua untuk semua masyarakat Indonesia dan dunia. RS UNAIR ini sudah mencapai standar-standar, kita kembangkan, lalu lakukan inovasi. Dalam pendidikan kita bekerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri,” paparnya.

“Sudah waktunya Indonesia juga harus berbenah menyiapkan rumah sakit berkualitas tinggi,” tambah Prof. Nasron.

Dalam bidang pelayanan, Prof. Nasron menargetkan RS UNAIR tak hanya melakukan pelayanan yang lazim seperti rumah sakit lainnya, melainkan mampu mengembangkan pelayanan inovatif yang tidak lazim dilakukan di rumah sakit lainnya.

“Jadi jangkauan layanan RS sangat luas bagi masyarakat yang mengalami kasus yang sulit ditangani oleh rumah sakit lain. Kasus yang sulit tersebut nantinya kita tangani sendiri,” jelasnya.

Selanjutnya RS UNAIR menggerakkan kolaborasi dengan universitas-universitas lain yang akan menghadirkan produk research yang bermanfaat bagi masyarakat melalui ABGC (Academic Business Government Community). Dengan begitu, RS UNAIR bisa mendukung dan menggerakkan kemandirian kesehatan. (*)

Penulis : R. Dimar Herfano Akbar

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).