Lebih Dari 300 Mahasiswa Terjun Sosialisasikan KIP-Kuliah ke 266 SMA Se-Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Program bidikmisi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong dan memberikan bantuan bagi mahasiswa tidak mampu untuk dapat melanjutkan studinya. Tahun ini sendiri, program bidikmisi telah berubah nama menjadi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah). Untuk itu, AUBMO UNAIR berusaha untuk membagikan dan menyebarluaskan informasi mengenai program KIP-Kuliah bagi 266 SMA sederajat di 80 kabupaten/kota mengenai bantuan dana pendidikan dari pemerintah tersebut.

Dilaksanakan oleh 340 mahasiswa penerima bantuan bidikmisi dari berbagai fakultas di UNAIR, program yang diadakan Kementerian Pengabdian Masyarakat AUBMO UNAIR tersebut bertajuk Bidikmisi Goes To School (BMGTS). Program yang diadakan selama bulan Januari itu menyasar sekolah-sekolah yang memiliki akses minim terhadap informasi KIP-Kuliah.

Riyan Asmara (Fisika, 2018) selaku ketua BMGTS 2020 mengungkapkan bahwa program BMGTS tahun 2020 dikemas secara sistematis dan membawa manfaat tidak hanya bagi siswa SMA, tapi juga para mahasiswa yang melakukan sosialisasi sendiri. “Acara tahunan ini dilaksanakan berawal dari minimnya akses informasi bidikmisi bagi siswa SMA di sekolah pinggiran. Selain itu, kami mendorong agar mahasiswa mampu memanfaatkan kegiatan liburan mereka dengan berbagi kepada adik-adik SMA,” tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, BMGTS 2020 diawali dengan seleksi dan pembekalan bagi peserta sosialisasi. Pembekalan sendiri diisi dengan materi public speaking, informasi dasar mengenai program KIP-Kuliah, serta beasiswa-beasiswa lain. Sementara setelah dilepas untuk melaksanakan sosialisasi di daerah masing-masing, peserta sosialisasi diwajibkan untuk selalu meng-update kegiatan sosialisasi mereka kepada panitia BMGTS.

Salah satu peserta sosialisasi BMGTS, Qorni Isna asal Ponorogo, mengungkapkan bahwa sosialisasi BMGTS memberikan banyak manfaat bagi pelajar SMA meski masih terdapat beberapa tantangan penting yang harus dihadapi para sosialisator.

“Beberapa dari adik-adik SMA antusias mendengarkan informasi perihal KIP-Kuliah, khususnya yang memang dari awal sudah memiliki KIP. Tetapi ada juga yang cenderung kurang memberi perhatian. Tentunya hal ini berangkat dari ketidakpahaman mereka terhadap program KIP dan besarnya manfaat yang dapat diraih.” Ungkap mahasiswi Fakultas Keperawatan UNAIR 2019 tersebut.

Akan tetapi secara keseluruhan, sosialisasi BMGTS telah menjadi wujud nyata dari pengabdian masyarakat mahasiswa UNAIR dalam usaha meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan peluang seluruh pelajar Indonesia untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui program KIP-Kuliah. Karena, program itu secara khusus menyasar pada sekolah pinggiran yang memiliki akses minim terhadap informasi KIP-Kuliah.

“Setelah sekian banyak persiapan, pembekalan, hingga pelepasan yang kami lakukan. Diharapkan program ini mampu menumbuhkan kreativitas teman-teman mahasiswa dalam meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat.” Ungkap Riyan.

Selain itu, Riyan mengingatkan bahwa BMGTS 2020 mengajak seluruh mahasiswa untuk bersama-sama membangun kesadaran pelajar Indonesia mengenai besarnya peluang pendidikan pada jenjang apapun, di manapun, kapan pun, dan bagaimana pun.

Program bidikmisi sendiri mulai tahun 2020 telah berubah menjadi KIP-Kuliah. Hal ini membuat syarat pendaftaran bantuan biaya pendidikan perguruan tinggi negeri ini harus menyertakan kepemilikan Kartu Indonesia Pintar. Untuk itu, sosialisasi BMGTS memiliki nilai penting untuk menyebarluaskan informasi tersebut.(*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).