Menilik Perjalanan Kabinet KITA AUBMO UNAIR Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengurus Kabinet KITA AUBMO UNAIR Banyuwangi 2019. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – KITA dipilih sebagai sebuah nama kepengurusan Organisasi BidikmisiUniversitas Airlangga (AUBMO) Program Studi Diluar Kampus Utama Universitas Airlangga di Banyuwangiperiode 2019. Dalam perjalanannya selama satu periode tersebut, tentunya memiliki banyak cerita perihal hambatan serta pencapaian dalam sebuah organisasi.  

“KITA berarti Komunikatif, Inovatif, Tanggap dan Aspiratif. Kata KITA tersebut sederhana namun memiliki makna, menjadikan pengurus merasa bahwa kabinet ini adalah kabinet kita, milik kita. Dengan harapan lain bisa meningkatkan rasa kekeluargaan di dalam kepengurusan,”ungkap Shabrina Fauzia P selaku Ketua AUBMO PSDKU periode 2019.

Program unggulan periode tersebut adalah Diesnat. Pasalnya, jelas mahasiswa yang akrab disapa Shabrina itu, karena terdiri dari serangkaian kegiatan meliputi donor darah, lomba menulis opini dan bidikmisi berprestasi. Tidak hanya itu, sambungnya, proker terbaru yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu visit company.

“Kegiatan tersebut mengajak mahasiswa untuk belajar wirausaha dengan cara mengunjungi perusahaan dan berbincang langsung dengan pemilik usaha mengenai bagaimana kisah mereka merintis usaha hingga bisa mendirikan perusahaan tersebut,” jelasnya.

Pencapaian proker yang begitu banyak, tandasnya, tak terlepas dari berbagai hambatan dalam setiap pelaksananaannya. Hambatan utama dalam setiap proker yang ada yaitu masih kurangnya minat dari mahasiswa bidikmisi untuk mengikuti kegiatan dari AUBMO.

“Selain itu, hambatan kegiatan pada umumnya seperti panitia yang kurang koordinasi, acara nya molor, lalu seringnya timeline AUBMO yang bertabrakan dengan kegiatan ormawa lain sehingga, peserta yang menghadiri kegiatan jumlahnya sedikit,” tambahnya.

Shabrina juga mengatakan, didalam sebuah organisasi tentu wajar apabila mengalami konflik. Biasanya diakibatkan oleh berbeda pemikiran satu sama lain pada pengurus dalam organisasi. Tidak hanya itu, tandasnya, ketika berargumen dan terjadi saling memaksa satu sama lain.

“Solusinya adalah dengan berbicara dan bermusyawarah dengan baik, kalau memang dari masing-masing individu tidak dapat bermediasi sendiri, maka dapat ditengahi oleh badan pengurus harian. Namun sejauh ini setiap masalah yang terjadi masih dapat teratasi dan tidak sampai menimbulkan perpecahan,” lanjutnya.

Pada akhir, ia berharap kedepan lebih baik lagi, lebih kompak, dan bisa menjaga kekeluargaan  lebih baik lagi. Kekurangan yang ada, tandasnya, diharapkan tidak dibawa ke kabinet selanjutnya.

“Untuk mahasiswa bidikmisi saya harap, nantinya bisa memiliki rasa kepemilikan terhadap AUBMO sehingga tingkat kepedulian dan minat partisipasi di setiap kegiatan meningkat,” tutupnya.

Penulis: Athiya Adibatul Wasi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).