Pengajar FKG UNAIR Presentasikan Mengenai Perubahan Sistem Imun dalam Konferensi di Australia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga semakin gencar untuk meningkatkan partisipasinya dalam berbagai forum ilmiah. Itu dibuktikan melalui keterlibatan para sivitas akademika pada kegiatan konferensi di tingkat lokal maupun internasional guna meningkatkan kompetensi dan memberikan wadah bagi mereka untuk melakukan pengembangan riset.

Kali ini giliran Dr. Sindy Cornelia Nelwan, drg., Sp.KGA (K), pengajar asal Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga yang berkesempatan untuk menghadiri IADR-APR 2019: 4th Meeting of the International Association for Dental Research Asia Pasific Region 2019 pada 25-30 November 2019 lalu.

Dalam ajang yang bertempat di Brisbane Convention and Exhibition Centre itu, Dr. Sindy tidak sendiri. Ia bertolak ke negeri kanguru, Australia, bersama empat koleganya di FKG UNAIR, yakni Prof. Dr. Rr. Asti Meizarini, M.S., dari Departemen Material Kedokteran Gigi, serta Prof. Thalca Haid, drg., Ph.D., Sp.Ort (K),  Prof. Dr. Ida Bagus Narmada, drg, Sp.Ort (K), dan Dr. I Gusti Aju Wahju Ardani, drg., M. Kes., Sp.Ort (K) dari Departemen Ortodonsia.

“Saya mempresentasikan topik penelitian saya yang berjudul Shifting Immune Response and Cytokine Profiles after Porphyromonas gingivalis Lipopolysacaride Exposure. Secara garis besar, penelitian ini mengemukakan mengenai perubahan respon imun dan telah saya teliti sejak tahun 2016 lalu,” ungkap Dr. Sindy ketika dihubungi melalui aplikasi pesan.

Selain mempresentasikan penelitian, kelima pengajar tersebut juga mengikuti sesi diskusi dan simposium hasil riset yang berasal dari sejumlah negara serta beberapa bidang ilmu. Menurut Dr. Sindy, dari ajang tersebut, ia bersama empat koleganya dapat menambah wawasan sekaligus menerima masukan dari akademisi lain terkait dengan penelitian masing-masing. Baik mengenai topik, temuan, teknik pemeriksaan, dan banyak lainnya.

“Nantinya, saya ingin menerapkan hasil penelitian ini dengan cara memeriksakannya ke pasien di klinik. Supaya nantinya dapat memberikan kontribusi secara klinis pada pasien alergi, sehingga bisa membantu menurunkan rasa sakitnya dengan menghilangkan kuman di rongga mulut yang diduga menjadi faktor pencetus alerginya,” terang Dr. Cindy. (*)

Penulis: Nabila Amelia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).