Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Petakan Distribusi Keanekaragaman Lamun (seagrass) di Taman Nasional Baluran

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati besar dan menduduki nomer dua di dunia. Kekayaan alam ini akan musnah bila tidak dijaga dengan baik. Taman Nasional Baluran (TN Baluran) adalah salah satu kawasan pelestarian alam yan diperuntukkan melindungi flora maupun faunanya dan mempunyai ekosistem asli. Salah satu ekosistem di TN Baluran adalah ekosistem padang lamun yang membentang di sebagian besar pesisirnya.

Lamun (seagrass) atau disebut ilalang laut adalah tumbuhan berbunga dari kelompok tanaman berkeping satu, yang mempunyai rhizoma (akar rimpang), daunnya berbentuk garis dengan penulangan sejajar, berbunga, dan berbuah. Keberadaan lamun di dunia tersebar di dua wilayah yaitu tropis dan temperate. Lamun ini sekarang terdiri dari dua famili, 12 genus dan 49 spesies. Sedangkan, Indonesia memiliki 14 spesies lamun yang terdiri dari tujuh genus dan dua famili. Berdasarkan penelitian yang sebelumnya, dari 14 spesies lamun yang ada di Indonesia terdapat 10 spesies di pesisir TN Baluran, yaitu di Pantai Sirondo, Pantai Sikajang, dan di Pantai Bama. Sepuluh spesies lamun tersebut masuk ke tujuh genus (Cymodocea, Syringodium,  Thallassodendron,  Enhalus,  Halodule,  Halophila,  dan  Thalassia), dan dua famili (Potamagetonacea dan Hydrocharitaceae).

Distribusi keanekaragaman lamun-lamun ini di TN Baluran perlu diketahui dan terdata agar informasi ini dapat sebagai perlindungan dan pusat data untuk kepentingan pengetahuan. Hal ini membutuhkan suatu sistem untuk pemantauan. Dan sistem informasi geografi (SIG) yang merupakan sistem berbasis komputer dan dapat digunakan sebagai penyimpan data dan memetakannya. Penggunaan SIG cukup efisien karena jika ada data baru tidak perlu lagi membuat peta lokasi sumber daya alam yang baru. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah penelitian untuk membuat peta sebaran lamun di Pantai Sirondo TN Baluran berdasarkan SIG. Penelitian ini dibuat lima transek tegak lurus dari tepi garis pasang tertinggi ke arah laut lepas, dan tiap transek ada 15 plot, tiap plot (4×4 m2) terdiri dari 4 subplot (1×1 m2) dan setiap subplot terdiri dari 25 subsubplot (20×20 cm2).

Dari hasil peneltian dan pemetaan diketahui bahwa di Pantai Sirondo TN Baluran terdapat enam genus (Cymodocea, Syringodium, Halodule, Thalassodendron, Enhalus, dan Halophila) dari dua famili yang tersebar di tiga jenis substrat (pasir, lumpur dan kerikil). Subtrat kerikil, yang lokasimya dekat garis pantai, banyak dijumpai genus Halodule, sedang di substrat lumpur banyak dijumpai genus Enhalus, Cymodoceae, Syringodium, Halodule dan sedikit Thalassodendron.

Lamun yang banyak dijumpai di substrat pasir adalah genus Enhalus, Halodule, Thalassodendron dan sedikit Syringodium. Dari peta ini juga diketahui bahwa sebaran lamun 50 meter dari tepi pantai banyak dijumpai genus Halodule dan semakin menuju laut lepas genus Enhalus semakin banyak dijumpai. Penggunaan SIG ini akan mempermudah untuk mengetahui keberadaan dari lamun dan distribusinya di pantai Sirondo. Jika ada perubahan dari jumlah genus dan distribusinya dapat diketahui berdasarkan koordinat yang telah diketahui. Dengan demikian akan mempermudah pengawasannya.

Penulis:

Dra. Thin Soedarti, C.E.S.A.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat di:

http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=9464&iid=271&jid=3

Thin Soedarti, Aulia Fikar Fadila, Sucipto Hariyanto, Ditya Putri Safitri and Suwono. 2019. Mapping Seagrass Beds Diversity Distribution in Substrates on Sirondo Beach – Baluran National Park Using Gis. Ecology, Environment and Conservation Paper Vol 25, Page No.(10-13).

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).