Caring merupakan bentuk khusus dari kinerja yang dilakukan perawat maupun mahasiswa profesi yang sedang dalam program profesi ners. Pendidikan profesi ners sepenuhnya dilaksanakan di lahan praktik seperti rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, panti werdha, dan keluarga serta masyarakat atau komunitas. Banyaknya stase keperawatan yang harus dihadapi dengan masing-masing tugas dan ujian membuat mahasiswa dituntut pandai melakukan caring secara optimal dengan segala keterbatasannya. Tantangannya adalah caring mahasiswa dalam masa profesi masih belum optimal. Maka dari itu, penelitian ini mengungkap faktor internal dalam diri mahasiswa yang memengaruhi perilaku caring mahasiswa yakni kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Pada penelitian oleh Wijaya (2015) tentang analisis perilaku caring mahasiswa profesi ners menunjukkan bahwa perilaku caring mahasiswa profesi program reguler secara umum ada pada tingkat sedang. Studi pendahuluan yang dilakukan tim peneliti pada 2018 menyatakan bahwa lebih dari separuh mahasiswa profesi ners mempersepsikan perilaku caring mereka berada pada kategori cukup. Hal ini perlu ditindaklanjuti mengenai berbagai faktor yang memengaruhi perilaku caring mereka kepada pasien selama mereka menjalani profesi ners.
Riset menghasilkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara perilaku caring mahasiswa profesi ners terhadap kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Secara statistik, kekuatan hubungan paling kuat memengaruhi perilaku caring mereka adalah faktor kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan satu set kapasitas mental yang berkontribusi terhadap kesadaran, integrasi, dan aplikasi adaptif aspek nonmateri dan hal yang disadari di area transenden. Oleh karena itu, perlu penguatan dari institusi pendidikan untuk meningkatkan bimbingan atau edukasi yang meningkatkan kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual.
Penulis: Candra Panji A., S.Kep.Ns.,M.Kep
