Dosen FKM UNAIR Teliti Faktor APD pada Pekerja Industri Baja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Artikel Ilmiah oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Dosen Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Ir. Yustinus Denny Ardyanto Wahyudiono, MS., baru-baru ini meneliti tentang faktor kepatuhan penggunaan alat pelindung diri  (APD) pada pekerja industri baja.  Pengelolaan sumber daya manusia dan mesin menurutnya adalah terancamnya keselamatan dan kesehatan pekerja.

Kondisi yang tidak seimbang tersebut dapat menyebabkan kelangkaan kerja. Berdasarkan data ILO pada tahun 2013, setiap 15 detik terdapat satu pekerja di dunia meninggal karena kecelakaan kerja, dan terdapat 160 pekerja menderita masalah kesehatan akibat pekerjaan. Badan Ketenagakerjaan Indonesia untuk Asuransi Kesehatan Sosial Tenaga Kerja (BPJS) juga mencatat bahwa pada tahun 2014 terdapat 53.319 pekerja mengalami kecelakaan kerja, dan pada tahun 2015 terdapat 50.089 pekerja yang dipekerjakan mengalami kecelakaan kerja.

“Kepatuhan pada penggunaan APD dapat dipengaruhi oleh faktor individual pekerja yang tergolong dalam karakteristik pekerja,” ungkapnya.

Denny menjelaskan bahwa karakteristik individu yang dimaksud adalah durasi kerja, tingkat pendidikan formal, dan pengetahuan tentang APD (Alat Pelindung Diri). Durasi kerja yang didapatkan seseorang juga akan memengaruhi perilaku pekerja tersebut.

Gaya kepemimpinan supervisor yang dominan adalah kepemimpinan transformasional dalam industri baja.  Supervisor mengemban tugas selalu membuat pekerja merasa nyaman, selalu memotivasi, membantu para pekerja saat berada di pekerjaan yang sulit, dan mendukung para pekerja.

“Ketika para pekerja merasa nyaman dengan supervisor, mereka dapat membantu perusahaan atau supervisor untuk melaksanakan visi serta mampu mengurangi tingkat kecelakaan,” ujarnya.

Faktor inilah yang ditekankan Denny untuk perusahaan industri baja dalam menjamin keselamatan pekerja. Dampak dari keberadaan supervisor berpengaruh baik terhadap motivasi untuk mengubah sikap pekerja dalam penggunaan APD.

Kendati demikian, hal tersebut tidak mempengaruhi mereka untuk selalu patuh terhadap pengggunaan APD. Pengetahuan pekerja di area finishing sangat bagus. Namun saat bekerja, pekerja mayoritas tidak patuh untuk menggunakan APD. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki oleh pekerja hanya sebatas dasar pengetahuan saja.

Denny mengungkapkan ketersediaan faktor APD ketersediaan peralatan keselamatan tidak menjamin tercapainya keselamatan kerja di suatu perusahaan. Sikap disiplin para pekerja dalam menggunakan APD juga harus ditekankan demi mengurangi risiko kecelakaan.(*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Nuri Hermawan

Dedy Setiawan, Siwi Tristanti, Yustinus Denny Ardyanto Wahyudiono, Determinants of Compliance to Work Instructions among Forklift Operators in a Steel Industry, Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences Vol.15 Supp 2, Aug 2019 (eISSN 2636-9346), hal 1-4.

https://medic.upm.edu.my/our_journal/malaysian_journal_of_medicine_and_health_science_mjmhs/mjmhs_vol15_supplement_3_august_2019-51211

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).