Tiga Srikandi PSDKU: Perempuan Juga Bisa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(Dari Kiri) Nadia Marva Triana (Ketua HMKH), Shabrina Fauzia (Ketua AUBMO) dan Avin Avia Apriliana (Ketua GS PSDKU). (Ilustrasi: M. Surya)

UNAIR NEWS – Mendengar kalimat Tiga Srikandi, sejenak pikiran kita berusaha menerawang panjang, mengingat memori lama, tentang tiga orang atlet perempuan Indonesia yang mampu menorehkan prestasi dunia. Kisah mereka pun sempat di filmkan dan menjadi pelecut semangat bagi para perempuan tanah air.

Peranan perempuan dalam kepemimpinan sebenarnya bukanlah suatu hal yang aneh. Dalam sudut pandang gender, terdapat persepsi bahwa laki-laki dianggap lebih unggul daripada perempuan. Persepsi tersebut menempatkan perempuan sebagai warga masyarakat kelas dua, termasuk dalam hal kepemimpinan. Padahal persepsi tersebut tidak selalu benar karena baik laki-laki maupun perempuan memiliki nilai kelebihan dan kekurangan dalam hal kepemimpinan. 

Menjadi perempuan tidak meluluh harus dibawah, kesempatan menjadi seorang pemimpin ada di setiap insan individu. Hal tersebut yang mampu dibuktikan oleh tiga orang mahasiswi UNAIR Banyuwangi. Mereka adalah Nadia Marva Triana (FKH 2016), Shabrina Fauzia (FKH 2016) dan Avin Avia Apriliana (FPK 2016). Orang-orang inilah yang disebut Tiga Srikandi PSDKU .

Selama ini, kedudukan perempuan dalam organisasi bersifat mengerucut. Kebanyakan perempuan hanya menduduki posisi entry level dalam organisasi. Semakin tinggi posisi dalam organisasi, semakin sedikit pula perempuan yang menjabatnya. Sangat sedikit perempuan yang beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk mendaki ke posisi puncak organisasi dan menjadi sukses.

Ditemui UNAIR NEWS, Nadia Marva Triana yang merupakan demisioner Ketua Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH) menyebut bahwa menjadi pemimpin sebuah organisasi merupakan sebuah tantangan dan tanggungjawab.

“Peran perempuan dalam menjadi seorang pemimpin sangatlah besar, karena konsep, pemikiran dan teknis tentunya semakin baik,” tandasnya.

Selain itu, tambahnya, emansipasi wanita memang perlu adanya, semua mempunyai kesempatan yang sama untuk hal tersebut.

Selain itu, Shabrina Fauzia yang sempat menjabat sebagai ketua AUBMO tahun 2018/2019 mengatakan bahwa seorang pemimpin, baik perempuan maupun laki-laki, tidak memandang jenis kelaminnya memiliki peran yang besar dalam organisasinya.

“Kalau diibaratkan dengan tubuh manusia, pemimpin ibarat kepala, tapi yang juga perlu diingat bahwa seorang pemimpin tanpa dukungan dan bantuan dari rekan-rekan organisasinya itu ibarat tubuh yang ada kepalanya tapi tidak punya tangan dan kaki,” tandasnya.

Tidak jauh beda dengan dua srikandi lainnya, demisioner koordinator Garuda Sakti UNAIR Banyuwangi, Avin Avia Apriliana menuturkan bahwa Pada dasarnya, perempuan memiliki sifat-sifat dasar untuk sukses sebagai pemimpin. “Mereka cenderung lebih sabar, memiliki empati, dan multitasking dan mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Suryadiningrat

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).