Adakan Sosialisasi, Rektor UNAIR Jawab Pertanyaan Tentang SNMPTN dan SBMPTN

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA, saat sosialisasi penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN, Senin (16/12/2019). (Foto: M. Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Guna menjawab segala keluh kesah mengenai penerimaan mahasiswa baru tahun 2020, Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan acara tahunan yang bertajuk Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN. Acara ini dihadiri oleh perwakilan kepala sekolah dan guru dari tiga kabupaten di Jawa Timur, di antaranya Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Turut hadir pula beberapa sekolah yang ada di Surabaya dan Sidoarjo.

Sosialisasi ini berlangsung pada hari Senin (16/12/2019), bertempat di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.

Dalam sosialisasi itu, Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA, menegaskan bahwa tidak ada perubahan yang berarti mengenai peraraturan SNMPTN dan SBMPTN pada tahun 2020. Prof. Nasih menyampaikan hingga saat ini proses terus berjalan lancar dan relatif tidak ada hambatan.

“Bahwa hingga sampai hari ini, sekolah yang telah mendaftarkan akun sejumlah 15.728 sekolah di seluruh Indonesia, dengan daftar akun maka sekolah akan mendapatkan sejumlah informasi yang jelas,” jelas Rektor UNAIR yang juga Wakil Ketua LTMPT.

Dalam sosialisasi itu banyak perwakilan sekolah yang antusias mengajukan pertanyaan mengenai proses pengisian akun LPMPT hingga ketentuan proses seleksi SNMPTN dan SBMPTN. Banyak sekolah yang mengeluhkan tentang kesalahan data pusat yang berbeda dengan data sekolah, salah satunya Septi dari SMAN 2 Bojonegoro.

“Di sekolah saya, terdapat data siswa yang mana data tersebut terjadi kesalahan, tetapi setelah diubah data tersebut tidak dapat berubah, hingga terdapat alamat siswa yang tidak sama dengan akun LPMPT,” ujar Septi yang menjabat sebagai guru BK.

Rupanya hal tersebut banyak dialami oleh sekolah lain, seperti kelebihan kuota siswa, hingga tertukarnya data jenis kelamin siswa. Dengan banyaknya masalah, pihak UNAIR menampung seluruh keluh kesah yang akan disampaikan melalui Direktur Sistem Informasi yaitu Badrus Zaman, S.Kom., M.Cs.

Selanjutnya, Prof. Nasih juga menghimbau untuk pihak sekolah untuk mendorong siswa-siswinya mendaftarkan akun di laman LTMPT. Karena hal tersebut akan mempengaruhi jumlah siswa yang bisa daftar dalam SNMPTN. Perlu diketahui, nama-nama siswa yang lolos mendaftar SNMPTN ditentukan oleh pihak sekolah bukan dari pihak LTMPT.

“Seumpama dalam satu sekolah terakreditasi A terdapat 100 siswa, dan yang punya akun 50 siswa, maka yang bisa daftar hanya 50 persen dari 50 siswa tersebut, karena hanya 50 siswa yang nilainya bisa dimasukkan pada saat PDSS,” ujar Prof. Nasih.

Prof. Nasih juga menambahkan, pada Februari 2020 UNAIR juga akan mengadakan expo dan open house, yang mana dalam acara tersebut akan ada pemilihan siswa-siswi yang berprestasi untuk dapat berkuliah di UNAIR dan pemilihan tersebut akan dilakukan secara terbuka dan terdapat juri-juri yang menilai.

Perlu diketahui, pada tahun 2020 akan ada tambahan kuota sekitar 500 mahasiwa baru. Mengingat, terdapat lima program studi baru yakni fakultas teknik yang akan dibuka. (*)

Penulis: Febrian Tito Zakaria Muchtar

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).