Kupas Tuntas Teknik Public Speaking bersama Duta Pemuda Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rista saat membawakan acara malam puncak Dies Natalis PSDKU Universitas Airlangga di Pendopo Taman Blambangan Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Public Speaking merupakan kemampuan dasar yang sudah sepatutnya dimiliki mahasiswa dan apabila dipoles dengan baik, maka dapat menjadi soft skill yang dapat menghasilkan outcome yang luar biasa, bahkan hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah. Namun sayangnya, masih banyang mahasiswa yang menganggap public speaking sebagai momok dan kalah dengan rasa takut untuk berbuat salah di depan publik.

Salah satu public speaker yang paling sering ditemui di universitas adalah MC atau pembawa acara, baik itu acara internal, eksternal, informal, hingga acara formal. Kemampuan membawakan acara inilah yang tengah dipoles oleh Rista Meilia Pratiwi, mahasiswi Akuntansi PSDKU Universitas Airlangga yang juga merupakan Duta Pemuda Banyuwangi. Rista mengaku awalnya ia pun tidak menyadari kemampuan ini hingga menduduki bangku kuliah.

“Ketertarikan ke dunia public speaking ini sudah dari dulu, namun kesempatan untuk belajarnya baru dimulai ketika kuliah,” jelasnya.

Hingga saat ini, Rista sudah sering dipercaya dalam mengisi acara-acara baik internal hingga eksternal kampus. Beberapa di antaranya yang terbaru ada AIROC 2019, Seminar Nasional The 3rd ANCA, hingga malam puncak Dies Natalis PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi. Ditemui tim UNAIR NEWS (9/12), Rista berkenan untuk mengupas rahasianya dalam belajar public speaking.

“Hal paling penting yang harus dimiliki adalah rasa percaya diri. Selain itu, keinginan untuk terus belajar menjadi public speaker yang baik dan benar. Juga, harus memiliki etika dan rasa sopan santun karena kita akan dituntut untuk bertemu orang-orang yang belum kita kenal,” ungkapnya.

Untuk mengembangkan public speaking, Rista merekomendasikan setidaknya ada empat langkah. Pertama, belajar bagaimana memilah dan memilih kata atau kalimat yg baik. Kedua, menempatkan posisi, apakah acara tersebut formal atau informal. Ketiga, membuat audience nyaman dan mendengarkan serta terakhir, mengajak komunikasi para audience untuk menghindari acara berjalan membosankan.

Rista berpesan untuk jangan merasa malu bertanya dan merasa kurang percaya diri karena selalu ada hal baik dalam menjalankan tugasnya sebagai public speaker. Diantaranya adalah bisa bertemu orang-orang hebat yang nantinya dapat menjadi channel yang baik untuk mengembangkan diri.

“Perbanyaklah relasi dan selalu yakin pada diri sendiri. Harus siap juga untuk menerima masukan bahkan kritikan untuk menjadi yang lebih baik lagi,” tutupnya.

Penulis: Tsania Ysnaini Mawardi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).