Pendekatan Logic Model dalam Pengelolaan Limbah Medis Padat Rumah Sakit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh mjpnn com

Rumah sakit berpotensi menghasilkan limbah medis padat. Limbah medis padat berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan kerja dan penularan penyakit bagi dokter, perawat, teknisi, dan semua yang terkait dengan manajemen rumah sakit atau perawatan pasien dan pengunjung rumah sakit.

Pengelolaan rumah sakit  diharapkan mengimplementasikan kebijakan green hospital antara lain penataan ruang terbuka hijau, juga juga memperhatikan efek samping rumah sakit, sebagai parameter utama dalam menentukan RS dengan citra ramah lingkungan. Sebuah pendekatan logic model dalam pengelolaan limbah medis padat rumah sakit diharapkan mampu mengurangi risiko dan dapat meningkatkan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Mengontrol limbah adalah bagian penting dari kesehatan masyarakat di mana limbah yang dikelola dengan tidak benar dapat menciptakan kondisi yang mungkin memiliki efek buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pendekatan logic model mempunya beberapa tahapan diantaranya dengan mengkaji situasi, prioritas, input, outputs (activities dan participant) , outcomes impact (short term, medium term dan long term). Logic model merupakan alat yang berfungsi untuk perencanaan, manajemen, dan evaluasi suatu program (Powell, 2008). Kondisi situasi ini menunjukkan bahwa limbah medis padat mempunyai potensi risiko terjadinya kecelakaan, terjadinya penularan penyakit termasuk infeksi nosokomial,dan kualitas udara ambient tercemar akibat incenerator rumah sakit apabila melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Prioritas dalam hal limbah medis padat perlunya mengurangi jumlah limbah tersebut mulai dari sumber limbah. Langsung dilakukan pemilahan dengan pendekatan 3 R Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Keberhasilan suatu tujuan harus disiapkan secara matang termasuk inputs antara lain ketersediaan tempat sampah sesuai jenis sampah, ketersediaan tenaga yang cukup, sistem yang terbangun baik, tekhnologi yang mendukung dan keberadaan kemitraan pihak ketiga yang mendukung produk hasil 3R limbah padat rumah sakit.

Outputs pencapaian minimalisasi limbah medis padat di rumah sakitdengan melakukan daur ulang limbah medis padat yang didukung dengankedisiplinan tenaga kesehatan dalam membuang sampah sesuai jenis sampah, kedisiplinan tenaga kebersihan dalam melakukan pemilahan, kerjasama dengan pihak ketiga dengan adanya MoU. Outcomes-Impact dibagi menjadi tiga dimensi waktu, jangka pendek diharapakn terjadi penurunan jumlah limbah medis padat di rumah sakit. Jangka menengah dengan adanya berkurangnya limbah medis padat diharapkan berkurangnya risiko kecelakaan, penularan penyakit seperti infeksi nosokomial dan kualitas udara ambient akan lebih baik mengingat pembakaran di incenerator jumlah limbah medis padat juga mengalami penurunan karena adanya daur ulang. Keuntungan ekonomi akan didapatkan dari recycling limbah medis padat menjadi non medis padat seperti jerigen HD dan botol infus dijadikan biji plastik yang bernilai ekonomi . Jangka panjang udara bersih dan sehat secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, berkelanjutan dari sisi sosial, berkelanjutan dari sisi ekonomi dan berkelanjutan dari sisi lingkungan. Dan sejalan juga dengan prinsip prinsip ilmu lingkungan sebagaimana ditulis dalam teori ilmu lingkungan oleh Azizah (2013) ilmu lingkungan adalah suatu studi interaksi antara manusia yang berada dalam sistem sosial yang melaksanakan aktivitas yang dapat berpengaruh kepada sistem ekologi disekitarnya, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif pada manusia maupun pada lingkungannya apabila interaksi tersebut tidak menerapkan prinsip-prinsip ilmu lingkungan yang meliputi harmony, diversity, interaction, interdependency dan sustainability.

Pengelolaan limbah medis padat perlu dilakukan pengelolaan secara serius sejak dari sumbernya. Membangun sistem yang terstruktur, sistematis mulai dari hulu sampai dengan hilir tertata sedemikian rupa akan mendapatkan banyak keuntungan. Saat kedisiplinan pemilahan limbah medis padat mulai dari sumber, maka akan membawa dampak dengan berkurangnya limbah medis padat karena akan dilakukan recycling dan berdampak pada nilai ekonomi. Berkurangnya limbah medis padat berdampak juga pada limbah di incenerator yang akan dibakarpun berkurang juga, hal ini artinya pollutant yang dihasilkan dari hasil pembakaran juga akan berkurang, dengan demikian kualitas udara ambient akan semakin terjaga, risiko lingkungan berkurang dan manfaat secara ekonomi akan bertambah.

Penulis: Dr. R. Azizah, SH., M.Kes

Link terkait artikel di atas: Management of Solid Medical Waste in Hospital a Logic Model Approach: A Literature Review

https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/20190826155031VOL_15_SUPP3_AUGUST_2019.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).