UNAIR NEWS — Departemen Sosiologi Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kuliah lapangan Sosiologi Pedesaan di Kecamatan Ringinrejo dan Plemahan, Kabupaten Kediri pada Kamis (31/10/2019) sampai Minggu (3/11/2019). Kuliah lapangan tersebut meliputi penyusunan proposal penelitian, turun ke lapangan, dan pengolahan data.
“Pendiri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini sebagian besar kan orang sosiologi, makanya dari semester 2 ini sudah ditekankan kuliah lapangan. Padahal belum mendapatkan teori, namun dari sana kami berharap mahasiswa dapat belajar dari praktik dibandingkan belajar teori dulu,” ujar Drs. Sudarso M.Si., selaku PJMK dari mata kuliah Sosiologi Pedesaan.
Proses pembelajaran mahasiswa untuk dapat mengikuti kuliah lapangan sosiologi pedesaan telah dimulai sejak awal semester. Mahasiswa dituntut untuk mempelajari berbagai teori yang mungkin masih awam bagi mereka, lalu menyusun proposal kuliah lapangan dengan topik yang mereka tentukan sendiri. Survei lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat desa secara langsung untuk mendapatkan informasi mengenai desa yang akan dilakukan penelitian membuat mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
“Pembelajaran yang dapat diambil dari kuliah lapangan ini, kami berharap dari Sosiologi UNAIR dapat menghasilkan sosiolog yang ahli dalam hal riset dan lapangan. Karena itu yang akan menjadi nilai tawar tersendiri bagi mahasiswa, sehingga dapat bersaing dengan lulusan sosiologi dari universitas lain,” tambahnya.
Kuliah lapangan yang dilakukan selama empat hari tersebut ditutup dengan seminar untuk mengevaluasi praktik kerja lapangan mahasiswa. Seminar tersebut digelar pada Selasa (26/11/2019) yang diikuti seluruh mahasiswa Sosiologi angkatan 2018 yang mengambil mata kuliah Sosiologi Pedesaan.
“Mata kuliah Sosiologi Pedesaan ini merupakan mata kuliah yang berbeda dari Sosiologi di universitas lain, menjadi salah satu unggulan dari Sosiologi Universitas Airlangga. Kami berusaha membentuk mahasiswa yang memiliki penguasaan lapangan yang kuat, karena penguasaan lapangan lebih penting daripada teori. Teori bisa belajar sambil jalan, tapi penguasaan lapangan tidak bisa,” pungkas Sudarso.
Pemilihan lokasi kuliah lapangan Sosiologi Pedesaan setiap tahun bervariasi, tergantung topik yang akan diteliti oleh masing-masing kelompok mahasiswa. Pada tahun ini Kabupaten Kediri dipilih karena memenuhi syarat lokasi yang menggambarkan desa menurut definisi secara sosiologis. (*)
Penulis : Rissa Ayu F
Editor: Khefti Al Mawalia
