Pakar UNAIR Teliti Pasca Ekstirpasi Jaringan Pulpa Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Galih Sampoerno drg., M.Kes., Sp.KG., dalam risetnya tentang jaringan pulpa gigi pasca ekstirpasi menegaskan bahwa salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk karies gigi yang telah mengenai jaringan saraf gigi atau jaringan pulpa adalah dengan perawatan saluran akar atau perawatan endodontik. Menurutnya, perawatan saluran akar memiliki berbagai tahapan, yakni preparasi, sterilisasi dan pengisian saluran akar yang harus dilakukan secara berurutan.

“Pada tahap preparasi saluran akar terdapat tahapan yang dinamakan ekstirpasi jaringan pulpa,” tandasnya.

Ekstirpasi jaringan pulpa, menurutnya, adalah pengambilan jaringan pulpa yang sudah terinfeksi yang ada di dalam saluran akar. Pada saat perawatan, tandasnya, saluran akar dapat terjadi yang namanya flare up.Flare up adalah terjadinya rasa nyeri, bengkak atau keduanya selama perawatan saluran akar yang menyebabkan pasien melakukan kunjungan yang tidak terjadwal ke dokter gigi.

“Rasa nyeri yang hebat atau pembengkaan pada saat perawatan saluran akar merupakan masalah yang serius,” ungkapnya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan di luar negeri, kejadian flare up berkisar antara 3,17% – 80% selama perawatan saluran akar. Apabila flare up dihubungkan dengan diagnosa jaringan pulpa, lanjutnya, menurut penelitian yang telah dilakukan hasilnya masih brbeda-beda.

“Ada yang mengatakan penyebab flare up adalah gigi yang terdiagnosa sebagai pulpitis irreversible, ada yang mengatakan penyebab flare up adalah gigi yang terdiagnosa sebagai nekrosis pulpa ada juga yang mengatakan penyebab flare up adalah gigi yang terdiagnosa sebagai gigi vital,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium dilakukan dengan menggunakan 15 tikus Spraque Dawley sebagai subyek yang dibagi menjadi tiga kelompok. Ialah terdiri dari masing-masing lima subjek yaitu kelompok kontrol, kelompok ekstirpasi jaringan pulpa, dan kelompok pemberian LPS dilanjutkan ekstirpasi jaringan pulpa.

“Ekstirpasi jaringan pulpa akan menyebabkan respon flare up yang lebih tinggi pada gigi vital dibandingkan dengan gigi vital yang mengalami keradangan,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Referensi:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1013905219306479

Galih Sampoerno, Jenny Sunariani, Kuntaman (2019). Expression of NaV-1.7, TNF-a and HSP-70 inexperimental flare-up post-extirpated dental pulptissue through a neuroimmunological approach. The Saudi Dental Journal.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).