Sukses Jalankan Bisnis, Ini Tips dari Founder Jokopi dan Im Garage

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
David Hutani (kanan) dan Jazil Maksum (tengah) dalam sesi seminar Entrepreneurship and Career Workshop 2019. (Foto: Sugeng Andrean)

UNAIR NEWS – Bagi orang yang sedang menjalankan bisnis atau sedang merintis bisnis, pasti menginginkan kesuksesan dalam bisnis tersebut. Tentu, di balik suksesnya sebuah bisnis pasti ada fase jatuh bangun. Itu adalah hal yang lumrah terjadi.

Untuk itu, agar mahasiswa tahu lebih dalam tentang kunci sukses dalam berbisnis, Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himaep) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan seminar bisnis  pada Sabtu (02/11/2019) bertempat di Aula Fajar FEB UNAIR.

Seminar dengan tema besar “Accelerate Your Personality To Improve Your Career And Bussiness” itu merupakan rangkaian acara dari Entrepreneurship and Career Workshop (ECW). ECW sendiri merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Himaep yang berisi serangkaian kegiatan kewirausahaan dan pengenalan serta pelatihan dunia kerja.

Dalam seminar, hadir pembicara-pembicara yang banyak bergelut di dunia bisnis. Di antaranya adalah Jazil Maksum founder dari Jokopi, coffe shop yang tengah buming di Surabaya, dan David Hutani founder dari Im Garage yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta motor Vespa di Surabaya.

Keduanya memang bergerak di bisnis yang berbeda, dimana Jokopi begerak di bisnis coffe shop dan Im Garage  di bisnis creative hub, dengan beberapa gurita bisnisnya, seperti bengkel khusus vespa, event organizer khusus acara otomotif, dan event adventure. Meski bergerak di lini bisnis yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan, yakni keduanya sama-sama merintis bisnis tersebut dari nol.

Dapat dikatakan asam garam sudah banyak dilalui keduanya sebelum merengkuh keberhasilan seperti saat ini. Acil sapaan Jazil Maksum bahkan menuturkan pada awal memulai bisnis tahun 2017 silam, ia  menuturkan sempat dipandang sebelah mata oleh keluarga saat awal merintis bisnisnya tersebut.

“Keluarga emang ada bisnis gitu kan, tapi aku gamau terlibat di sana. Terus pas tau aku mau bikin coffe shop, mereka agak kurang setuju gitu, mungkin mikir ni anak ngapain malah jual kopi,” ungkap Acil.

Berbeda dengan Acil, David mengungkapkan, dirinya pernah berada di suatu titik dimana benar-benar bisnisnya itu macet, tidak ada customer satu pun, hingga akhirnya ia bekerja sendiri dan harus meliburkan karyawannya karena tidak ada yang bisa dikerjakan.

“Jadi pernah saking sepinya waktu awal-awal buka usaha dulu saya suruh pegawai saya buat libur, jadi yang jaga di bengkel hanya saya sendiri,” kenang David.

Ditanya tentang kunci sukses dalam berbisnis, keduanya memiliki pandangan yang sama dan sepakat bahwa kunci untuk menjalankan bisnis adalah kesabaran, ulet dan tekun, dan juga tidak pantang menyerah. Terus mengembangkan ide segara untuk bisnis masing-masing juga merupakan modal utama agar bisnisnya terus eksis. (*)

Penulis : Sugeng Andrean

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).