Dosen UNAIR Temukan Solusi Alternatif Mencegah Penyakit Alzheimer

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Penyakit Alzheimer seringkali muncul pada orang lanjut usia, namun tidak disangka penyakit itu juga terjadi pada usia muda yang kerap disebut dnegan kepikunan dini. Pikun merupakan gejala penyakit Demensia (termasuk penyakit Alzheimer) yang ditandai dengan turunnya kemampuan otak untuk mengingat, berpikir dan berperilaku.

Dr. Siti Khaerunnisa, M.Si bersama timnya melakukan penelitian guna mencari solusi pengobatan alami dalam mencegah dampak buruk kesehatan yang diakibatkan oleh Alzheimer. Ia mengungkapkan bahwa daya ingat atau memori yang baik berperan penting dalam sistem perlindungan tubuh manusia. Sehingga dapat menjaga produktivitas dan kualitas hidup yang lebih baik.

“Hilangnya memori merupakan keadaan yang paling mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mempengaruhi keadaan keluarga penderita,” ungkapnya.

Penyebab penurunan memori, lanjutnya, disebabkan oleh sel-sel penyimpanan otak yang mulai mati, berkurangnya daya elastisitas pembuluh darah otak, berkurangnya plastisitas sinaptik, keracunan logam berat, hingga akibat paparan asap rokok secara kronis. Penurunan memori akibat terkena asap rokok itu, secara kronis diakibatkan oleh kandungan senyawa kimia dalam asap rokok dapat meracuni otak.

“Paparan asap rokok secara terus menerus dapat menyebabkan penumpukan ion kalisum (Ca2+) didalam sitosol yang mengakibatkan kerusakan maupun kematian sel neuron / sel saraf,” tuturnya.

Beberapa program pemerintah untuk mengurangi dampak buruk paparan asap rokok adalah dengan memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, memberikan area bebas rokok, menyediakan area khusus perokok, sosialiasasi dan poster bahaya rokok bagi kesehatan, hingga label bahaya rokok pada kemasan rokok itu sendiri. Namun menurut Dr. Siti, upaya penerapan tersebut dirasa masih belum maksimal dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan bahaya paparan asap rokok.

“Perlu upaya proteksi diri sendiri untuk menghindari bahaya tersebut bagi kesehatan. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan yakni melalui pengembangan atau penelitian baru yang berpotensi mencegah dampak buruk terhadap kesehatan yaitu terong belanda,” paparnya.

Menurut Dr Siti terong belanda merupakan sebuah solusi alternatif untuk mencegah terjadinya Alzheimer. Ia memiliki kandungan fitokimia bersifat antioksidan yang baik untuk kesehatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol terong belanda dapat mencegah penurunan memori otak akibat paparan asap rokok.

“Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mekanisme ekstrak etanol terong belanda dapat mencegah penurunan memori melalui pengaktifan faktor transkripsi cAMP Respons Element Binding (CREB) pada hipokampus yang dapat meningkatkan pembentukan faktor neurotropik yang terlibat dalam pemeliharaan plastisitas sinaptik di otak yaitu Brain Derived Neurothropic Factor (BDNF),” ujarnya.

Peningkatan BDNF berkorelasi positif memicu aktivasi glia yaitu sel-sel yang berfungsi untuk mendukung dan melindungi dari kerusakan sel otak. Hasil penelitian itu diharapkan, lanjut Dr Siti, dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam mengenal, membudidayakan serta memanfaatkan terong belanda sebagai pencegah terjadinya demensia yang dapat dibuktikan dan dijelaskan secara ilmiah.

“Penelitian itu dapat dipertimbangkan sebagai obat herbal terstandar untuk penelitian klinis lebih lanjut,” imbuhnya.

Penulis: Khefti Al Mawalia
Editor: Nuri Hermawan

Referensi:

https://innovareacademics.in/journals/index.php/ijap/article/download/34861/20431

S. Khaerunnisa, K. Kusumastuti, N. . Aminah, A. Mustika, and Suhartati, “Mechanism of Solanum betaceum to Prevent Memory Impairment in Cigarette Smoke Exposed Rat,” Asian J. Pharm. Clin. Res., vol. 11, no. Special Issue 3, 2018.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).