Cerita Taya, Alumnus FKH UNAIR Temukan Gejala Ayam Sakit Terjangkit H9N2

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS -Arindita Niatazya Novianti, drh., M. Si alumnus Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga tidak menyangka akan terbang ke Jepang. Taya, sapaan karibnya, berkesempatan mempresentasikan hasil penelitiannya tentang Virus Avian Influenza H9N2 yang sering menyerang unggas.

Dalam acara The 67th Annual Meeting of the Japanese Society of Virology pada 29-31 Oktober 2019, Taya mempresentasikan penelitiannya yang berjudul Prevalence of Avian Influenza H9N2 Virus in Chicken and Ducks at Live-Poultry Markets in East Java, Indonesia. Ia dalam kesempatan tersebut berangkat bersama dengan dua perwakilan Indonesia-Japan Collaborative Research Center, Institute of Tropical Disease Airlangga University.

“Campur aduk rasanya saat melakukan presentasi yang dihadiri oleh kurang lebih 50 orang kebangsaan Jepang,” ungkapnya.

Taya yang gugup melakukan presentasi berhasil menuntaskannya dengan baik. Ia berhasil menjawab pertanyaan para chairman menggunakan bahasa Inggris. Salah satu chairman yang mengujinya adalah Ichiro Kurane.

Penelitian yang berangkat dari thesisnya tersebut berhasil mengidentifikasi dan membandingkan virus H9N2 yang ditemukan pada unggas sehat dan sakit. Penelitiannya dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peternak unggas.

Pada penelitian yang dipresentasikan, ditemukan gejala lemas, lesu, leleran dihidung, bulu kusam, dan gangguan pernafasan pada virus AI H9N2 dari ayam yang sakit. Sedangkan pada thesisnya dahulu dengan obyek ayam yang sehat, ditemukan virus AI H9N2 yang menginfeksi tapi tidak menimbulkan gejala apapun.

“Ternyata setelah saya bandingkan, kedua virus AI H9N2 yang berasal dari ayam sehat dan sakit ini sedikit berbeda karena adanya mutasi virus,” ujarnya.

Taya juga mengungkapkan bahwa virus AI H9N2 berdampak merugikan peternak dibidang ekonomi karena menurunkan produksi telur pada ayam layer. Ia menemukan ada banyak kasus mengenai virus AI H9N2 di dunia yang dapat menular ke manusia namun gejalanya hanya gangguan pernafasan ringan.

Virus AI H9N2 juga tidak dapat diabaikan karena jika sudah bermutasi akan menjadi lebih ganas. Gejala lain juga dapat saja muncul lebih parah tapi hal tersebut belum diketahui karena belum ada kasus pada manusia yg dilaporkan.(*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).