Tenaga Kesehatan Tentukan Kesehatan Ibu

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria Rifa'i

UNAIR NEWS – Pertanyaan mengenai keterkaitan tenaga kesehatan dengan luaran kesehatan ibu, memancing Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D., dan tim untuk kembali melakukan penelitian. Berawal dari data bahwa kematian ibu adalah penyebab kematian tertinggi kedua di antara wanita usia reproduksi. Bahkan, hampir delapan ratus wanita meninggal setiap hari karena berbagai penyebab.

Selain itu, lanjut dosen FKp UNAIR tersebut, morbiditas ibu dialami oleh sekitar dua puluh juta wanita di seluruh dunia yang menyebabkan kematian dan kecacatan tanpa pencegahan atau perawatan yang tepat. Mempertimbangkan besarnya masalah itu, tandasnya, peningkatan kesehatan ibu secara terus menerus mendapat perhatian utama dari para pemangku kepentingan global.

“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau The Sustainable Development Goals/SDGs menetapkan target untuk mengurangi rasio kematian ibu sebesar 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030,” ungkapnya.

Meskipun tren penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menurun, sambungnya, Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan jumlah kematian ibu yang tinggi. Ketersediaan tenaga kesehatan kompeten dalam membantu kelahiran di fasilitas pelayanan kesehatan, menurutnya, adalah strategi utama di Indonesia untuk mencegah keterlambatan dalam mengelola kedaruratan maaternal.

“Ketenagaan kesehatan adalah komponen utama dalam sistem kesehatan. Untuk meningkatkan kesehatan ibu, staf yang tepat sangat direkomendasikan oleh pembuat kebijakan dari lembaga internasional dan nasional,” tutur Ferry.

Selanjutnya, ia menjelaskan, penelitian yang ia lakukan dan tim melibatkan data staf perawat termasuk perawat S1 dan perawat diploma. Sedangkan staf kebidanan terdiri dari bidan S1 dan bidan diploma. Baginya, tingkat kepegawaian adalah komponen penting untuk memberikan kualitas perawatan. Untuk itu, hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan rerata tingkat keperawatan, obstetri dan ginekologi dalam penelitian menunjukkan staf yang cukup tersedia di fasilitas rujukan. Namun, rasio kematian ibu dan rasio kesakitan ibu yang parah masih cukup tinggi yang menunjukkan bahwa faktor lain mungkin memiliki kontribusi yang berpengaruh.

“Sebagian besar penyebab yang mendasari kematian ibu dan kejadian nyaris meninggal dalam penelitian ini termasuk komplikasi nifas, komplikasi kehamilan dan persalinan lainnya (termasuk perdarahan intrapartum dan persalinan prematur), perawatan ibu lainnya yang berhubungan dengan janin dan rongga amniotik dan kemungkinan masalah persalinan, serta hipertensi,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Editor: Khefti Al Mawalia

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=7&article=121

Makhfudli, Ferry Efendi, Anna Kurniati, Retnayu Pradanie, Susy Katikana Sebayang. 2019. ‘What are the Staffing Levels and Maternal Outcomes? A Descriptive Study in Referral Hospitals in Java, Indonesia’. Indian Journal of Public Health Research & Development. doi: 10.5958/0976-5506.2019.01644.9

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).