UNAIR NEWS – UKMKI atau Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam adakan Kunjungan ke Komikat Kerohanian Islam (KKI) PSDKU UNAIR Banyuwangi pada akhir pekan lalu. Kegiatan itu berlangsung di Masjid Kampus Giri dan disambut oleh para pengurus KKI PSDKU UANIR Banyuwangi. Tak jauh berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kedatangan UKMKI masih dengan visi dan misi yang sama yakni untuk menyambung tali silaturahim.
Kegiatan itu diawali dengan sambutan oleh Yuda Mustakhim selaku perwakilan divisi kaderisasi KKI PSDKU. Dalam sambutannya, ia mengaku kagum atas sumbangsih kerabat UNAIR Surabaya yang masih peduli akan kemajuan dan perkembangan KKI PSDKU.
“Tentu kami sangat bersyukur dan senang mendapat kunjungan dari UKMKI Unair Surabaya, apalagi kunjungan ini memiliki tujuan mulia yaitu memperteguh ukhwah Islamiyah sesama lembaga dakwah kampus,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Takhim itu.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Diki Febrianto selaku ketua UKMKI. Ia menuturkan bahwa maksud dari kunjungan tersebut untuk memperkuat ikatan persaudaraan. Selain itu, baginya, kunjungan tersebut bukan sekadar mengatasnamakan Lembaga Dakwah Kampus, melainkan untuk merekatkan hubungan sesama saudara muslim se-almamater.
“Sejatinya kunjungan ini merupakan agenda yang menjadi komitmen saya secara pribadi sebagai pemimpin UKMKI. Tentunya, diiringi niat baik untuk menjaga tali silaturahim antar lembaga dakwah kampus. KKI adalah saudara kandung kami. Oleh karenanya, kami ingin tau bagaimana situasi dan kondisi keluarga kami di PSDKU,” tuturnya.
Selain itu, Diki juga memaparkan bahwa tujuan khusus dari kunjungan ini adalah membicarakan secara eksklusif terkait dengan kelanjutan PBA. Ia menjelaskan bahwa proses optimalisasi kualitas mentor memiliki pengaruh yang penting terhadap pelayanan dan pengajaran mahasiswa baru dalam mengenalkan huruf-huruf hijayah.
“Progress dan kinerja dari KKI PSDKU sudah banyak mengalami peningkatan. Saya rasa, KKI sudah mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan BSO ataupun ormawa lain. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, yang bisa bergaul, berkawan dengan siapapun dan dimanapun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait konsep program kerja UKMKI yang nantinya dapat dimodifikasi ataupun diterapkan oleh teman-teman KKI. Semuanya dijalankan sesuai dengan kondisi warga PSDKU tanpa meninggalkan prinsip dan nilai-nilai yang menjadi komitmen sebuah lembaga dakwah kampus.
“Bukan sekadar fokus pada proses pengembangan kreativitas dakwah saja, tetapi kita juga harus mampu memahami medan dakwah yang kita lampaui. Tujuannya agar apa yang kita sampaikan dapat memberikan kebermanfaatan bagi seluruh umat khususnya warga PSDKU Banyuwangi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Cynthia Retno Wulandari
Editor: Nuri Hermawan
