Kemanjuran Seramid, Mentol, Polikanol dan Jeli Petrolatum Turunkan Keparahan Eksim Atopik Ringan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Okezone lifestyle

Eksim atopik adalah penyakit  yang ditandai dengan gejala gatal yang dominan sehingga dapat mengganggu kualitas tidur dan dapat menyebabkan infeksi sekunder. Eksim atopik disebabkan karena gangguan sawar (pelindung) kulit, faktor lingkungan, agen infeksi, dan gangguan pada  sistem kekebalan tubuh. Gangguan pada  sawar kulit menjadi faktor utama yang harus diperbaiki, salah satunya dengan pemberian pelembap seawal mungkin.  Pelembap merupakan bahan yang dioleskan secara lokal pada bagian tertentu di kulit yang dapat membantu memperbaiki sawar kulit dengan cara memperbaiki kelembaban kulit, menjaga keutuhan kulit, dan mengurangi transepidermal waterloss (TEWL) atau kehilangan cairan secara alami pada kulit melalui penguapan perlahan.

Salah satu kandungan pelembap yang dapat mengurangi keluhan gatal adalah pelembap yang mengandung seramid, mentol, dan polidokanol, serta jeli petrolatum. Sawar yang terganggu pada pasien dengan eksim atopik terutama disebabkan penurunan seramid secara signifikan pada lapisan kulit. Mentol dapat mengurangi gejala gatal dan memberikan sensasi dingin di kulit tanpa mendinginkan kulit. Polidokanol memiliki sifat anestesi lokal yang memberikan efek anti gatal dan efek pelembap. Jeli petrolatum merupakan pelembap yang bekerja dengan cara menutup dan mencegah penguapan air dari lapisan kulit sehingga dapat meningkatkan kadar air dikulit.

Kami melakukan riset pada pasien di Instalasi Rawat Jalan Poli Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk menilai penurunan derajat keparahan eksim atopik yang dinilai dengan Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD). Penilaian SCORAD dikatakan ringan bila nilai <25, sedang 25-50, dan berat >50. Penelitian mengenai kemanjuran seramid, mentol, dan polidokanol dibandingkan dengan jeli petrolatum belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.

Kami melakukan penelitian  terhadap 30 subjek penelitian  yang  terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan  dengan eksim atopik ringan, yang berusia antara 8-18 tahun. 15 orang sebagai kelompok kontrol diberikan pelembap yang mengandung seramid, polidokanol, dan mentol dalam bentuk krim, sedangkan 15 orang sebagai kelompok kontrol diberikan pelembap jeli petrolatum dalam bentuk jeli. Pelembab pada masing-masing kelompok diberikan selama 28 hari dan digunakan pada pagi hari dan sore hari setelah mandi. Penilaian indeks SCORAD dilakukan sebelum intervensi, minggu ke 1, 2 dan ke 4. Evaluasi juga  dilakukan terhadap efek samping yang mungkin muncul selama pemberian pelembap.

Penelitian ini menunjukkan hasil jenis kelamin perempuan (60%) lebih banyak dari laki-laki (40%) pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan laki-laki lebih banyak (60%).  Penelitian oleh Lee dan Shaw menyebutkan beberapa penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara eksim atopik dengan jenis kelamin. Riwayat eksim pada subjek penelitian kelompok perlakuan dan kontrol adalah eksim atopik dengan persentase sama yaitu sebesar 93,3%. Nilai SCORAD mengalami penurunan pada kedua kelompok perlakuan dan kontrol dari awal pengamatan sampai minggu ke 4.

Penilaian SCORAD sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan atau kontrol memiliki perbedaan yang tidak  signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian kedua pelembab yang mengandung seramid, mentol, dan polidokanol serta jeli petrolatum dapat menurunkan derajat keparahan eksim atopik yang dinilai dengan indeks SCORAD. Hingga saat ini belum ada penelitian lain yang membandingkan kelompok perlakuan yaitu pelembap mengandung seramid, mentol, dan polidokanol dengan kelompok kontrol yaitu pelembap jeli petrolatum dengan menilai penurunan SCORAD, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian awal untuk penelitian mengenai pelembap berikutnya di masa mendatang.  

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Faktor penyerta lain yang dapat memengaruhi kondisi sawar kulit, seperti paparan sinar matahari, kegiatan harian, produksi keringat, dan juga penggunaan air conditioner (AC). Penelitian lanjutan mungkin dapat dilakukan dengan jumlah pasien yang lebih banyak, umur pasien yang sama, kriteria dropout yang lebih jelas, dan pemberian krim tabir surya pada subyek penelitian.

Penulis :  Iskandar Zulkarnain,dr.Sp.KK(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di

https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/12632/pdf

Dewi Nurasrifah, Menul Ayu Umborowati, Diah Mira Indramaya, Iskandar Zulkarnain, Cita Rosita Sigit Prakoeswa. 2019. Efficacy of Ceramide, Menthol, and Polidocanol compared to PetrolatumJelly toward Severity of Mild Atopic Dermatitis.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).