UNAIR NEWS – Banyak ahli musikologi berkata bahwa suara manusia merupakan alat musik yang paling mudah untuk dimainkan, hampir semua orang memilikinya. Namun, sangat sulit untuk dilatih dan dijaga dikarenakan semua orang memiliki ciri khas suara yang berbeda dan range suara yang tidak sama. Ada beberapa orang yang nyaman bernyanyi dengan nada tinggi, namun ada yang justru kesulitan.
Tentunya kemampuan tarik suara ini dapat dijadikan ajang perlombaan dan kompetisi bernyanyi menjadi salah satu highlight dari babak final Art Festival Competition 2019 yang diadakan oleh Fakultas Keperawatan UNAIR. Lima peserta dalam kategori lomba Solo Vocal yang lolos ke babak final harus membawakan dua lagu (satu lagu wajib, satu bebas) agar bisa mendapat tahta juara.
Indonesia Jaya, yang dipopulerkan oleh Harvey Malaihollo menjadi lagu wajib yang dibawakan oleh para peserta, lomba diakhiri dengan Brilian Raka Abadi menyabet gelar juara 1 (mahasiswa PPNS) dan juara 2 dimenangkan oleh Elza Pramesthi (mahasiswa Psikologi UNAIR).
Sejak awal, Raka dapat mendapatkan perhatian penonton dan kedua juri, yaitu Isa M. Rifqi dan Dewi Maya Fitriana, S.Kom. Dengan suara tenor yang melengking dan penguasaan panggung yang mumpuni, lagu Indonesia Jaya dan Tak Pernah Padam, karya Sandhy Sandoro yang dibawakan oleh mahasiswa PPNS itu mendapatkan standing ovation dari para penonton dan pujian serta masukan dari para juri.
“Yang saya suka dari Raka adalah dia mampu menempatkan improvisasi suaranya dengan tepat jadi terkesan, bila bahasa gaulnya itu lebay,” nilai Isa
“Overall dari penampilanmu aku sudah sangat suka, namun lain kali kamu harus lebih yakin dalam nada yang akan kamu nyanyikan, jadi kesannya tidak nanggung,” kritik Maya
Babak final dari Art Festival Competition 2019 juga menghadirkan lomba Vocal Group yang dimenangkan oleh grup Nevo dari Fakultas Keperawatan UNAIR dan lomba Tari Kreasi Tradisional yang dimenangkan oleh Unit Kegiatan Tari Karawitan (UKTK) ITS. Acara ini diadakan di Aula Lt. 2 Airlangga Convention Center pada hari Sabtu (19/10/2019).
Penulis : Pradnya Wicaksana
Editor : Khefti Al Mawalia
