Tingkatkan Pengetahuan Penggunaan Obat Lewat Ular Tangga

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Peserta kegiatan pengabdian masyarakat dari Komunitas Pengajian Aisyiyah sedang mengikuti permainan ular tangga dengan tema penggunaan obat. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Obat merupakan sesuatu yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Setiap orang pasti pernah menggunakan obat dengan berbagai alasan. Sayangnya, penggunaan obat di masyarakat tak dibarengi dengan pemahaman yang baik.

Tak hanya seputar penggunaan obat, isu soal kehalalan produk juga sempat menjadi topik hangat di masyarakat. Munculnya beberapa informasi yang tak jelas sumbernya, membuat masyarakat cukup kebingungan.

Alasan-alasan tersebut membuat Dr. Liza Pristianty, M.Si., Apt., salah satu dosen di Fakultas Farmasi (FF) UNAIR tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Ia ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya para ibu, terkait penggunaan obat.

Kegiatan itu dikemas dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berjalan mulai bulan Juli hingga September 2019. Dalam waktu tiga bulan itu, Liza beserta tim melakukan survey lokasi, pelatihan kepada apoteker setempat, penyuluhan pada anggota komunitas Aisyiyah Situbondo, dan evaluasi.

“Sasaran kami di sini adalah ibu-ibu anggota Komunitas Aisyiyah Situbondo. Di sini kami mengenalkan tentang produk halal dan penggunaan obat yang rasional,” ucap Liza.

Penyuluhan yang dilakukan oleh Liza menggunakan format berbeda. Selain ada pemaparan materi oleh narasumber, Liza mengemas penyuluhan dalam bentuk permainan ular tangga. Dalam permainan itu, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh tim dosen FF UNAIR maupun apoteker setempat.

“Saya memilih ular tangga karena permainan ini sudah sangat familiar untuk masyarakat dan mudah dimainkan. Saya rasa setiap orang pasti bisa bermain ular tangga,” jelas Liza.

Menurut Liza, pemilihan format yang berbeda dalam penyuluhan bisa memberikan dampak yang berbeda untuk para peserta. Melalui cara yang lebih sederhana, diharapkan para peserta bisa lebih mudah memahami informasi yang diberikan.

Contoh pertanyaan yang ada pada permainan ular tangga dengan tema penggunaan obat. (Dok. Pribadi)

“Jadi mereka berkesempatan untuk bermain ular tangga seperti biasa, dimana pada tiap kotak nanti akan ada kasus dan pertanyaan seputar obat yang harus dijawab,” tutur Liza.

“Kemudian, pendamping dalam tiap kelompok bertugas untuk meluruskan dan memberi informasi tambahan terkait jawaban dari para peserta,” lanjutnya.

Selain mempermudah masyarakat dalam memahami informasi, format ular tangga itu membuat penyuluhan berjalan dengan lebih santai dan menyenangkan. Situasi itu membuat antusiasme para peserta turut meningkat. Dampaknya, masyarakat bisa menyerap informasi dengan baik. Hal itu terbukti melalui hasil evaluasi.

“Hasil pendampingan ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dari anggota komunitas pengajian Aisyiyah. Diharapkan, melalui komunitas ini bisa terbangung masyarakat yang berprilaku benar dalam penggunaan obat,” tutup Liza. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).