Tingkatkan Pemahaman Mahasiswa Tentang Peminatan Filologi, HMD Sasindo Adakan Bedah Skripsi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
MARDHAYU Wulan Sari, S.Hum., M.A., (kanan) menerima cindera mata dari panitia di Ruang Siti Parwati, Lantai 2 FIB, UNAIR pada Selasa (15/10/2019). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Menyusun skripsi sering kali menjadi momok bagi beberapa mahasiswa yang tengah menempuh semester akhir. Tak terkecuali mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (UNAIR). Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Bahasa dan Sastra Indonesia, melalui Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) memfasilitasi mahasiswa dengan mengadakan Seminar Bedah Skripsi untuk mahasiswa peminatan Filologi. Peminatan Filologi berfokus pada kajian-kajian naskah manuskrip yang berasal dari masa lampau.

Bertempat di Ruang Siti Parwati, Lantai 2 FIB, UNAIR, bedah skripsi itu mengundang salah satu mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia 2015 yaitu Siti Nur Hasanah sebagai pembicara dan Mardhayu Wulan Sari, S.Hum., M.A., selaku dosen Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai pembedah. Bedah skripsi yang dilaksanakan pada Selasa (15/10/2019) itu tidak hanya diikuti oleh peminatan Filologi saja namun terbuka untuk peminatan-peminatan lainnya seperti Linguistik dan Sastra.

Membedah skripsi yang berjudul Perwujudan Norma Budaya dalam Babad Tanah Jawi: Adam Dumugi Adipati DemakSuntingan Teks Disertai Tinjauan Respon Estetik Wolfgang Iser, Siti sempat menceritakan bagaimana proses penyusunan skripsinya tersebut. Mulai dari bagaimana ia menemukan naskah hingga langkah-langkah dalam menyusun skripsinya.

“Babad itu singkatnya adalah cerita yang berisi tentang sejarah,” ujar Siti.

Babad Tanah Jawi yang menjadi objek penelitian Siti merupakan naskah pribadi yang dimiliki oleh Siswono. Naskah tersebut berisi tentang cerita dari Nabi Adam hingga kerajaan-kerajaan.

Mardhayu, sapaan akrab Mardhayu Wulan Sari, S.Hum., M.A., juga memberikan beberapa tips dalam menyusun skripsi khusunya untuk peminatan Filologi. Salah satunya adalah tentang penggunaan teori dalam skripsi.

“Jadi yang perlu ditekankan adalah, bahwa anda ketika menggunakan teori itu harus mengikuti objek,” ungkap Mardhayu.

Selain itu, langkah pertama ketika mahasiswa memutuskan mengambil peminatan Filologi, yang pertama kali akan ditanyakan adalah teks dengan aksara apa yang akan dijadikan objek penelitian, aksara latin, pegon atau jawa. Kemudian selanjutnya baru lah mencari naskah tersebut dalam daftar katalog.

Selain untuk memfasilitasi mahasiswa dalam hal edukasi mengenai penyusunan skripsi, forum tersebut juga dibuat agar mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia yang belum memilih metode penelitian, dapat mengetahui lebih jauh mengenai peminatan Filologi itu sendiri. (*)

Penulis : Inas Hanifah

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).