Mahasiswa FKp UNAIR Ajarkan Tanggap Darurat Api dengan GESIT

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa FKp UNAIR dan warga Kelurahan Sutorejo dalam program dan pelatihan pemadaman kebakaran pada Sabtu (12/10/2019). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2016, melakukan penyuluhan dan simulasi pemadaman kebakaran kepada warga Kelurahan Sutorejo, pada Sabtu (12/10/2019)

Kegiatan penyuluhan ini bertajuk “GESIT” yang merupakan singkatan dari Gerakan Antisipasi Tanggap Api untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan mitigasi terhadap kebakaran.

Acara penyluhan dan simulasi ini diikuti oleh warga dari RW 4 dan RW 7 dari Kelurahan Sutorejo Surabaya. Ibu Dr. Yulis Setiya Dewi S.Kep.,Ns.,M.Ng selaku Dosen FKp UNAIR dan Chusnul Hotimah sebagai ketua pelaksana, memilih topik mitigasi kebakaran ini mengingat sering sekali terjadi kejadian kebakaran di Surabaya. Pada penyuluhan kali ini juga disertai dengan simulasi dari DAMKAR Pemkot Surabaya.

“Pemicu kebakaran kebanyakan disebabkan karena korsleting listrik dan kelalaian dalam penggunanaan kompor. Maka dari itu hindari penggunaan stop kontak bersama dan selalu berhati-hati dalam penggunaan kompor. Saya pesankan juga kepada warga untuk memeriksa instalasi listrik bagi rumah yang sudah berumur lebih dari 10 tahun,” ujar Purwo selaku pelatih DAMKAR Mulyorejo.

Sebelum diberikan materi mengenai kebakaran ini, warga Kelurahan Sutorejo Surabaya diberikan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal sebelum mendapatkan materi. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi mengenai Kebakaran oleh mahasiswa FKp UNAIR. Setelah selesai dalam pemberian materi dilakukan simulasi pemadaman api oleh DAMKAR Pemkot Surabaya.

Proses simulasi pemadaman api dilakukan oleh para petugas DAMKAR dengan beberapa cara pemadaman, yaitu apabila ada api dapat dipadamkan dengan menggunakan handuk atau kain basah yang ditutupkan pada daerah yang terbakar. Kemudian dapat dipadamkan juga dengan menggunakan APAR yang berisi dry chemical powder dan CO2.

Setelah dilakukan simulasi oleh petugas dan warga, dilanjutkan dengan diskusi mengenai pemadaman api bersama dengan petugas DAMKAR Pemkot Surabaya. Atas pelaksanaan kegiatan tersebut, Dr. Yulis Setiya Dewi S.Kep.,Ns.,M.Ng. berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga dalam melakukan tindakan pencegahan dan tanggap darurat saat terjadi kebakaran. Petugas DAMKAR Pemkot Surabaya juga berharap bahwa melalui penyuluhan ini warga juga lebih tanggap saat terjadi kebakaran dengan langsung melaporkan kejadian ke 112.

“Respon time dari PMK sendiri ditargetkan harus sampai di tempat kejadian dalam waktu 7 menit. Namun kebanyakan warga tidak segera melaporkan kejadian sehingga proses pemadaman api terlambat. Jadi dalam hal ini, pemadam yang sesungguhnya adalah warga. Maka penyuluhan kebakaran ini sangat dibutuhkan oleh warga,” ujar Herry dari DAMKAR Pemkot Surabaya.

Penulis: Achmad Ubaidillah Mughni

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).