Keperawatan UNAIR dan RSJ Menur Kerja Sama Skrining Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Yuli Anggraini salah satu pemateri dari RSJ Menur menyampaikan materi terkait suicide pervention di Fakultas Keperawatan UNAIR. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Kesehatan jiwa menjadi salah satu isu penting yang semakin banyak diperbincangkan belakangan ini. Fenomena inilah yang membuat mahasiswa S2 Fakultas Keprawatan (FKp) UNAIR tergerak menunjukkan kepedulian. Bertepatan dengan hari kesehatan jiwa sedunia yang jatuh pada 10 oktober lalu, mahasiswa S2 FKp mengadakan serangkaian acara bertemakan Perventing Suicide.

“Acara ini adalah bukti kepedulian dari kami, para perawat dan calon perawat terkait banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi,” ujar Iskandar, S.Kep, NS., selaku ketua panitia.

Iskandar mengatakan bahwa rangkaian acara yang diadakan meliputi mini seminar, sosialisasi skrining deteksi dini kesehatan jiwa remaja dan anak-anak, dan aksi seribu lilin pada malam harinya. Pada sosialisasi skrining kesehatan jiwa, panitia menggandeng Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur untuk bekerja sama.

“Sosialisasi skrining deteksi dini kesehatan jiwa remaja dan anak-anak ini penting dilakukan mengingat banyaknya kasus bunuh diri dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Kami tergerak melakukan sosialisasi pada teman-teman calon perawat terkait skrining ini,” jelas Iskandar.

“Lewat skrining ini, kami bisa mendeteksi adanya gangguan mental pada anak-anak dan remaja seperti adiksi gawai, adiksi internet, bahkan depresi,” lanjutnya.

Melalui skrining ini, diharapkan kasus depresi bisa dideteksi lebih awal. Deteksi depresi maupun gangguan mental lainnya sangat diperlukan untuk menentukan penanganan selanjutnya.

“Jika pasien terdeteksi lebih awal, maka kemungkinan untuk terselamatkan juga lebih besar. Dengan skrining ini, pasien yang masih berada di fase awal bisa dirangkul dan diarahkan agar tidak masuk ke fase berikutnya,” tutur Iskandar.

Kerja Sama dengan RSJ Menur

Pada program sosialisasi skrining, pihak FKp UNAIR menggandeng RSJ Menur untuk turut hadir dan membagikan informasi pada para mahasiswa. Melalui program SRIKANDI JAWARA (Skrining dan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Anak-Anak dan Remaja, Red), RSJ Menur ikut bergerak dalam menyukseskan tema preventing suicide.

“Di sini kami melakukan upaya jemput bola, yaitu kami tidak lagi menunggu pasien datang tapi kami yang aktif mencari dengan cara skrining dan upaya deteksi dini,” ujar dr. Yunita Retno Budiarti, Sp.KJ., selaku Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Menur.

Menurut Yunita, sebelum turut membantu dalam mencegah kasus bunuh diri, penting untuk mempelajari beberapa hal terkait fenomena tersebut, seperti tanda-tanda dan gejalanya. Aktif mempromosikan gerakan pencegahan bunuh diri juga penting dilakukan.

“Karena fenomena bunuh diri ini seperti gunung es, terlihat kecil tapi sebenarnya sangat besar,” ungkapnya.

Melalui kerja sama dengan Fkp UNAIR, Yunita berharap para calon perawat bisa mendapat banyak ilmu terkait kesehatan jiwa dan bisa menerapkannya dengan baik di kemudian hari. Ia juga menyebutkan bahwa perawat sebagai salah satu garda terdepan di dunia kesehatan memiliki peran besar terkait pencegahan bunuh diri. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).