Kombinasi antara obat dabigatran dan derivat asam ferulat dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antiplatelet. Derivat asam ferulat tersebut, yaitu metil ferulat. Senyawa metil ferulat merupakan suatu senyawa ester, yang dapat disintesis dengan beberapa metode, antara lain reaksi esterifikasi Fischer, metilasi dengan dimetil karbonat, metilasi dengan campuran BF3 dan metanol, dan metilasi dengan dimetil sulfat.
Reaksi pembentukan ester dengan metode esterifikasi Fischer, merupakan metode yang paling sederhana dan relatif murah, yaitu dengan cara mereaksikan senyawa asam karboksilat dan alkohol, dengan bantuan asam kuat sebagai katalis. Sumber energi reaksi esterifikasi Fisher bermacam-macam. Senyawa ester pada umumnya memiliki sifat kurang stabil pada temperatur tinggi. Pada penelitian ini, diinformasikan efek temperatur pada sintesis metil ferulat menggunakan sumber energi dari ultrasonik. Aktivitas metil ferulat sebagai senyawa tunggal sebagai antiplatelet juga dilaporkan.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pertama adalah optimasi suhu dan intensitas ultrasonik. Optimasi dilakukan pada beberapa kondisi, dan reaksi dimonitor pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 360. Dari hasil optimasi tersebut, dipilih suhu reaksi 65oC dan 55oC, untuk dipelajari juga laju reaksi esterifikasi tersebut. Hasil sintesis dianalisis secara spektroskopi, UV, IR dan HNMR.
Data spektra metil ferulat hasil sintesis yang diperoleh, tampak adanya perbedaan pita pada spektra IR pada –C=O, pada bilangan gelombang 1718,12 cm-1 senyawa metil ferulat dan 1691,1 cm-1 senyawa asam ferulat. Pergeseran bilangan gelombang tersebut menunjukkan terjadinya perubahan gugus asam karboksilat menjadi gugus ester. Hasil spektra IR metil ferulat hasil sintesis pada kedua suhu memperlihatkan profil yang sama. Spektra 1H-NMR dari metil ferulat menunjukkan adanya tambahan proton gugus metoksi pada δH = 3,753 ppm (3H, singlet) dari tiga proton gugus metil senyawa metil ferulat. Dari data-data di atas, disimpulkan bahwa reaksi sintesis metil ferulat dengan metode reaksi esterifikasi Fischer asam ferulat dan metanol dengan bantuan gelombang ultrasonik pada suhu 65oC dan 55oC menghasilkan metil ferulat. Persentase hasil sintesis metil ferulat pada temperatur 65oC lebih tinggi daripada reaksi pada temperatur 55oC.
Tahap kedua penelitian ini adalah penentuan orde reaksi sintesis metil ferulat dengan metode grafik. Hasil analisis menunjukkan bahwa reaksi sintesis metil ferulat ini sesuai dengan orde reaksi kedua, dengan nilai tetapan laju reaksi (k) pada temperatur 65oC 2,25 kali lebih tinggi daripada suhu reaksi 55oC.
Tahap ketiga adalah pengujian aktivitas anti platelet secara in vivo pada mencit yang diberi perlakuan dengan metil ferulat selama tujuh hari. Aktivitas ini dibandingkan dengan aktivitas aspirin dan kelompok tanpa obat. Perubahan gugus karboksilat menjadi gugus ester menunjukkan adanya peningkatan blood clotting time sebesar 1,6 kali, sedangkan bleeding time meningkat sebesar 1,35 kali.
Pemanfaatan gelombang ultrasonik pada reaksi kimia sangat menguntungkan, terutama pada senyawa yang tidak tahan temperatur tinggi. Selain mempengaruhi prensentase hasil sintesis, tinggi rendah temperature reaksi mempengaruhi juga laju reaksi. Penggunaan ester ferulat, yaitu senyawa metil ferulat meningkatkan aktivitas anti platelet bila dibandingkan dengan asam ferulat.
Penulis : Dr. Juni Ekowati, MSi., Apt.
Informasi detail riset kami dapat diakses pada :
https://jurnal.uns.ac.id/alchemy/article/view/29914/pdf
Juni Ekowati, Rian Putra Pratama, Kholis A. Nofianti, Nuzul W. Diyah.
The Temperature Effect on Ultrasonic-assisted of Synthesis Methyl Ferulate and Its Antiplatelet Assay
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 15(2) 2019, 272-286.
DOI: 10.20961/alchemy.15.2.29914.272-286
ISSN 1412-4092, e ISSN 2443-4183
