FK UNAIR Beri Pelatihan Kontrol Kualitas Alat POCT pada Kader Puskesmas Se-Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pelatihan Quality Control Alat POCT (Point of Care Testing) pada Pengguna Alat POCT Glukosa” pada Rabu (25/9/2019). Acara yang berlangsung di Graha Arya Satya Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu diikuti oleh kader dari 63 puskesmas di Surabaya.

Melalui kegiatan tersebut, Patologi Klinik FK UNAIR  menyosialisasikan pentingnya menjaga kualitas kontrol alat POCT agar hasilnya terjamin. Sehingga, meskipun digunakan oleh umum di luar laboratorium pusat, hasilnya tetap dapat terpercaya.

“Tujuannya kami ingin alat-alat POCT yang ada di masyarakat itu meskipun tidak ada di laboratorium central, maksudnya dia digunakan oleh orang awam, tapi hasilnya itu tetap bisa dipercaya dan terjamin,” ungkap Yessy Puspitasari, dr., Sp. PK., selaku ketua pelaksana kegiatan.

Saat ini, menurut Yessy, banyak pengguna alat POCT. Terlebih sekarang pemerintah mengadakan pos-pos lansia di tiap rukun warga (RW). Hal itu kemudian melatarbelakangi Departemen Patologi Klinik FK UNAIR untuk memberikan pelatihan terkait cara melakukan kontrol kualitas alat POCT sekaligus memberikan pengetahuan tentang penyakit diabetes.

“Adanya pos lansia di RW-RW, saat ini itu mereka menggunakan alat POCT. Dari situ, saya ingin mengadakan pengabdian masyarakat tentang bagaimana sih cara melakukan kontrol kualitas alat POCT pada pengguna,” lanjutnya.

Acara tersebut terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, bertindak sebagai pembicara, Munawaroh Fitria, dr., Sp. PK dari staff Departemen Patologi Klinik FK UNAIR memberikan materi seputar diabetes militus. Di sesi kedua, ada Yessy Puspitasari, dr., Sp. PK., yang memberikan materi tentang cara melakukan kualitas kontrol pada alat POCT.

Bukan hanya materi, peserta bisa langsung mempraktikkan materi yang didapat. Sebelumnya, juga ada pre-test dan post test, diskusi dan tanya jawab, serta skrining glukosa darah.

Yessy berharap dari kegiatan tersebut masyarakat mampu mengenali gejala-gejala diabetes sebelum terlambat dan tahu pentingnya menjaga kualitas control alat POCT. “Yang diharapkan dari pelatihan ini adalah pertama bahwa kader masyarakat itu tahu gejala-gejala diabetes. Agar tidak terlambat untuk memeriksakannya. Kedua bahwa masyarakat harus tahu bahwa alat POCT glukosa khususnya pada penderita diabetes itu harus dijaga kualitas kontrolnya,” tutupnya.

Penulis: Lailatul Fitriani

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).