3 Kunci Spiritualitas untuk Temukan Makna Hidup

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dr. Ahmad Yusuf S.Kp.,M.Kes. selaku wakil dekan III Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga membagikan sejmlah kunci spiritual dalam menemukan makna hidup. Bahsan tersebut ia sampaikan dalam Pekan Kerohanian Muslim (PKM) bertempat di Aula Kahuripan 303, Lantai 3, Kantor Manajemen UNAIR, pada Minggu (22/9/2019). Tepatnya dalam seminar bertema “Peningkatan Kompetensi Perawat Melalui Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Spiritual Berbasis Islam pada Situasi Kritis dan Bencana”.

Manusia yang dapat menemukan makna hidup, lanjut Dr Ahmad, merupakan manusia yang memiliki spiritualitas yang tinggi. Ketika manusia telah memiliki jiwa spiritualitas yang tinggi, apapun aktivitas yang dilakukan akan dinilai sebagai ibadah.

Menurut Dr. Ahmad, spiritual merupakan sesuatu yang berhubungan dengan semangat untuk mendapatkan keyakinan serta harapan dan makna hidup. “Spiritual itu intinya berhubungan dengan spirit, semua sama pada manusia, yaitu semangat untuk mendapatkan keyakinan,” ucapnya.  

Setiap manusia, ungkap Dr Ahmad, memiliki keyakinan yang berbeda. Hal tersebut lumrah, sama halnya dengan cara manusia menyembah Tuhan pasti berbeda–beda, tapi memiliki tujuan yang sama, yakni beribadah. Karena itu, sebagai manusia tidaklah boleh untuk merasa paling benar.

“Jika kita memiliki konsep bahwa kita yang paling benar, maka hal tersebut menunjukkan bahwa kita telah keluar dari konsep spiritualitas,” terangnya.

Dr. Ahmad mengatakan bahwa mulai saat ini hendaknya manusia harus menata hidupnya masing-masing sesuai dengan pengalaman hidup. Sebab, pengalaman setiap manusia berbeda, tentu makna hidup akan berbeda.

“Mulai sekarang ditata hidupnya masing-masing sesuai dengan pengalaman. Karena pengalaman setiap orang berbeda, maka makna hidup juga berbeda,” terangnya.

Di samping itu, Dr. Ahmad memberikan tiga kunci spiritualitas untuk menemukan makna hidup. Dengan 3 kunci spiritualitas, manusia akan dengan mudah menemukan makna hidupnya. Pertama, syukur. Karena manusia yang senantiasa bersyukur merupakan manusia kaya sebenarnya sebab hatinya lapang dan jiwanya bersih dari angan kosong serta impian yang melemahkan gairah hidup.

Kedua ialah sabar. Apapun yang telah ditetapkan Tuhan kepada manusia merupakan hal terbaik dan berjalan sesuai dengan ritmenya masing-masing, sedangkan tugas manusia hanyalah senantiasa bersabar. Dengan sabra, manusia juga akan lebih tenang dalam menghadapi segala masalah yang menimpa.

Ketiga adalah ikhlas, ikhlas dalam melakukan kebaikan. Sebab, sekecil apapun kebaikan yang manusia lakukan, tentu Tuhan membalasnya. Serta, jangan pernah pikirkan tentang ganjaran apa yang akan didapat karena Tuhan yang akan mengatur selebihnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).