Rektor UNAIR dan Jajaran Kunjungi KJRI Turki dan MoU dengan Sejumlah Kampus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR beserta jajaran saat berkunjung ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Turki di Istanbul pada Jumat (20/9/2019). (Dok. PIH UNAIR)

UNAIR NEWS – Upaya Universitas Airlangga menjadi perguruan tinggi berkelas dunia terus dilakukan. Salah satunya adalah dibukanya program AMERTA, yakni program kesempatan belajar mahasiwa asing untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Airlangga.

Untuk meningkatkan pengoptimalan program itu, Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih beserta jajaran melakukan kunjungan ke beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah. Salah satunya adalah Turki. Berdasar data dari Airlangga Global Enggagement (AGE) UNAIR, di negara beribu kota di Ankara itu,  tercatat sudah ada lima intitusi menjadlin kesepakatan kerja sama dengan UNAIR.

Dalam kunjungan di Turki kali ini, pada Jumat (20/9/2019), Prof Nasih juga menyempatkan berkunjung ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Turki di Istanbul. Terutama diskusi membahas potensi kerja sama bidang lain di Turki yang masih terbuka. Prof Nasih juga menyampaikan sejumlah capaian dan juga beberapa perkembangan kemajuan UNAIR terkini.

Kunjungan Rektor UNAIR disambut oleh perwakilan dari Konsulat Jenderal RI di Turki Herry Sudrajat (Konsulat Jenderal RI) dan Jepri (Atase sosial dan budaya). Dalam pertemuan itu, tim UNAIR memaparkan sejumlah program-program internasional unggulan. Misalnya, AMERTA, Airlangga Global Scholars, dan Airlangga Development Scholarship (ADS).

Konsulat Jenderal RI Herry Sudrajat menyambut baik gagasan dan rencana UNAIR dalam menjalin kerja sama sengan Turki. Ia juga memaparkan bahwa pihaknya akan membantu mempromosikan UNAIR di Turki.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak turut membahas kolaborasi yang telah berjalan antara UNAIR dan perguruan tinggi di Turki. Selain menawarkan program internasional, tim UNAIR memaparkan prosedur dan tahapan penerimaan mahasiswa dari Turki. Terutama yang belajar pada jenjang magister dan doktoral di UNAIR.

Beberapa potensi kerja sama juga ditawarkan. Di antaranya, dalam bidang pariwisata, perhotelan, penyakit tropis, serta keanekaragaman hayati. Kunjungan sekaligus pertemuan dengan sejumlah stakeholder di Turki tersebut diharapkan kian mempererat hubungan serta meningkatkan kerja sama yang lebih luas di antara kedua pihak. Khususnya dalam upaya mewujdukan kemajuan bidang pendidikan di negara masing-masing.

“Secara historis indonesia dan Turki memiliki hubungan harmoni. Karena itu, sangat bagus jika hubungan ini dikembangkan lebih luas, khususnya bidang pendidikan,” terang Rektor UNAIR.

Selain berkunjung ke KJRI di Turki, tim UNAIR melakukan penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan empat perguruan tinggi di Turki. Yakni, Istanbul Technical University, Fatih Sultan Mehmet Vakif University, Kırklareli University, dan Karabuk University.

MoU yang terjalin itu meliputi pengembangan dan penguatan peran Tri dharma Perguruan Tinggi. Meliputi, bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Rata-rata MoU yang dijalin akan berjalan hingga tahun 2021 dan 2024. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Feri Fenoria Rifai

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).