Mahasiwa Psikologi Sabet Dua Juara Sekaligus di SIDC Psychology Summit UI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menorehkan prestasi dalam Social Intervention Design Competition (SIDC) Psychology Summit 2019 yang terselenggara di Universitas Indonesia (UI). Tidak tanggung-tanggung, mereka berhasil menyabet dua juara sekaligus pada kompetisi yang berlangsung pada 14-16 September itu.

Daniswari Hartika, Ardiana Mailinawati, dan M. Fadhil Rachman merupakan tim yang berhasil menyabet gelar juara I. Sementara, teman seperjuangannya, Devina Octa F., M. Sabilul Firdaus dan Candra Kusumawati meraih predikat juara III.

Kompetisi bertema “Membangun Iklim Pendidikan yang Mendukung Konsep Work Life Balance di Indonesia” itu mengharuskan peserta untuk membuat rancangan intervensi sosial. Dengan tema tersebut, Daniswari dan tim menawarkan ide berupa SAKU (Sahabat Anak Kampus).

“Kita bikin grup konseling namanya Sahabat Anak Kampus (SAKU). Sasarannya, yaitu mahasiswa baru,” tutur Daniswari.

Ide tersebut muncul dari permasalahan yang kerap dialami mahasiswa baru, yaitu sulitnya beradaptasi. Daniswari menyebut permasalahan itu dapat meningkatkan stres sehingga work life balance tidak tercapai.

“Kita fokusnya ke mahasiswa baru karena mereka kan sulit adaptasi dengan kehidupan baru kampus. Sulit adaptasi itu kan bisa bikin stres mereka tinggi. Akhirnya gimana caranya kita bikin sesuatu yang bisa bikin kemampuan adaptasi mereka meningkat, stresnya menurun, akhirnya work life balance-nya tercapai,” jelas mahasiswi psikologi 2016 itu.

Konsepnya sendiri, lanjut Daniswari, menggunakan link online sebagai pre-test kemampuan adaptasi. Selanjutnya, dibentuk grup konseling.

“Link online tersebut sebagai pre-test-nya. Kemudian akan ada grup konseling yang satu kelompok itu ada 10 mahasiswa dengan satu psikolog sebagai konselor,” terangnya.

Sementara itu, tim Devina menawarkan produk berupa alat berbentuk kubus yang berfokus pada manajemen waktu mahasiswa untuk meningkatkan work life balance. “Nama alatnya Lakona Lakoni. Itu diambil dari pribahasa Madura, yaitu lakona lakoni kenenga kenengi yang berarti kerjakanlah pekerjaanmu, tempati tempatmu,” ungkap Devina.

“Sasarannya di sini mahasiswa tahun kedua dan ketiga. Karena, di tahun itu relevansinya mau lulus. Jadi, gimana caranya biar mereka bisa memanajemen waktu sehingga nantinya dapat lulus tepat waktu. Jadi, alat itu membantu mahasiswa mengatur skala prioritasnya,” imbuhnya.

Sempat terkejut mengetahui jumlah peserta lebih banyak dari sebelumnya, Namun, dengan doa, team work yang bagus dan saling menguatkan antar anggota mampu membawa mereka meraih kemenangan. (*)


Penulis: Lailatul Fitriani

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).