Teliti Virus H9N2 Berbuah Terbang ke Jepang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Arindita Niatazya Novianti, Wisudawan Terbaik S2 Fakultas Kedokteran Hewan. (Ilustrasi: Feri Fenoria Rifai)

UNAIR NEWS – Arindita Niatazya Novianti tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik S2 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga periode September 2019. Ia berhasil merampungkan studinya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.93. Hasil yang didapat Taya, sapaan karibnya, tidak terlepas dari penelitiannya terhadap virus unggas.

Tesis berjudul “Karakterisasi Molekuler Virus Avian Influenza H9N2 dari Unggas yang Dijual di Pasar Unggas Hidup Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo dengan Metode Next Generation Sequencing (NGS)” mampu ia selesaikan dengan baik. Tesis yang ia kerjakan berangkat dari tempat kerjanya di PT Sanbe Farma Animal Health Division.

Bekerja selama dua tahun di Sanbe Farma membuatnya berfikir bagaimana virus Al H9N2 menyebabkan kerugian ekonomi karena menurunkan produksi ayam petelur hingga lebih dari 40 persen. Perlu diketahui juga bahwa virus AI H9N2 dapat menular ke manusia walaupun hanya menimbulkan gangguan pernafasan ringan.

Penuh perjuangan. Itulah gambaran Taya dalam menyelesaikan masa studinya. Saat melakukan penelitian terhadap 135 sampel ayam, ia hanya berhasil menemukan dua sampel positif AI H9N2 yang berasal dari ayam pedaging yang tampak sehat dan bukan dari ayam petelur. Tidak hanya itu, biaya juga menjadi masalah ketika ia menjalani penelitian.

Keberuntungan menghampiri Taya. Ia mendapat bantuan dari Institut Tropical Disease UNAIR yang juga berkolaborasi dengan Kobe University, Jepang. Pihak Kobe University melalui Prof. Kazufumi Shimizu membantunya dalam penelitian, terutama ilmu dan peralatan yang mutakhir.

“Dengan bantuan berupa peralatan, saya dapat menghasilkan Whole Genome Sequence dari virus AI H9N2,” kata Taya, wisudawan pengagum Pramoedya Ananta Toer.

Langkah Taya tidak berhenti itu saja, pada Oktober 2019 ia akan mempresentasikan hasil tesisnya di Tokyo dalam acara Annual Meeting Japanese Virology. Ia merasa beruntung dan bahagia menjadi yang pertama mempresentasikan tesis tentang virus AI H9N2 dan jurnalnya dipublikasikan skala internasional.

Dalam kehidupan sehari-hari, ia juga menerima jasa housecall dokter hewan. Rencananya, ia juga akan mengabdi di UNAIR menjadi dosen FKH. Ia juga berpesan kepada mahasiswa UNAIR untuk jangan menyerah dan mampu menjadi generasi penerus bangsa dengan menulis. (*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).