Profil Pasien Baru Kandidiasis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Kandidiasis merupakan salah satu infeksi jamur yang banyak terjadi di Indonesia karena  merupakan negara beriklim tropis yang memiliki karakteristik berupa suhu udara dan kelembaban yang cukup tinggi. Dengan karakteristik tersebut ditambah dengan kondisi kulit yang mudah berkeringat dan lembab, kebersihan diri yang tidak terjaga dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan merupakan faktor risiko pertumbuhan jamur. Infeksi jamur dapat terjadi pada kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur terjadi pada 20-25 persen populasi dunia dan menjadi masalah infeksi yang umum ditemui sehari-hari.

Kandidiasis terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua usia, baik laki-laki maupun perempuan. Sumber agen penyebab utama adalah Candida sp. Yang paling umum adalah Candida albicans yang merupakan suatu bakteri normal dalam tubuh manusia yang tidak menyebabkan penyakit pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tapi dapat menyerang seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Candida albicans adalah spesies yang paling banyak di seluruh dunia, mewakili rata-rata global 66 persen dari semua Candida sp.

Kandidiasis dapat terjadi di lipatan tubuh, yaitu bagian tubuh yang lembab dan hangat, seperti lipatan ketiak, selangkangan, dan lipatan kulit lainnya. Hal ini paling sering terjadi pada obesitas dan pada diabetes melitus. Daerah yang terinfeksi menjadi merah dan lembab, serta dapat mengalami vesikulasi.

Infeksi kandidiasis dapat menyerang bagian beberapa tubuh yang terlokalisasi, yaitu pada mulut, tenggorokan, kulit, kulit kepala, vagina, jari tangan, kuku, bronkus, paru-paru, atau saluran pencernaan, atau menjadi sistemik seperti pada septikemia, endokarditis dan meningitis. Infeksi kandidiasis sistemik biasanya terjadi pada pasien dengan defisiensi imun atau pasien immunocompremised dan pasien yang mendapat terapi kanker, terapi imunosupresi, atau terapi pasca transplantasi.

Bisa disebut sebagai kandidiasis orofaringeal: termasuk sariawan, glossitis, stomatitis dan angular cheilitis, infeksi kandidiasis ini dapat terjadi akibat dari penurunan kekebalan imun yang dikarenakan oleh beberapa penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan lokasi paling umum adalah di permukaan belakang lidah. Secara klinis, terdapat gambaran berupa plak putih yang menyerupai bentuk dadih susu pada mukosa pada lidah, gusi, langit-langit atau faring.   

Kandidiasis kutaneous dan kandidiasis kuku:  kandidiasis intertrigo, kandidiasis diapers, paronikia dan onikomikosis, dengan lokasi pada lipatan kulit, yaitu dikarenakan lingkungan lokal yang lembab dan hangat. Kandidiasis vulvovagina pada daerah kewanitaan dan balanitis atau balanopostitis pada laki-laki. Kandidiasis mukokutan kronis dan kandidiasis granulomatosa, biasanya disebabkan oleh C. albicans pada kulit, kuku, orofaring dan selaput lender dan bersifat kronis yang terjadi pada pasien dengan berbagai gangguan metabolik.  Kandidiasis neonatal dan kongenital.

Penelitian dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan mengevaluasi rekam medis elektronik pasien baru yang didiagnosis kandidiasis di Divisi Mikologi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo tahun 2013-2016, jumlah kasus baru, data dasar (usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal), diagnosis pasien baru, keluhan pasien, distribusi lokasi lesi, efloresensi, hasil pemeriksaan laboratorium (KOH), dan hasil pemeriksaan kultur dievaluasi pada penelitian.

Dengan hasil, Sebanyak 1589 pasien yang terdaftar dalam rekam medis elektronik di Divisi Mikologi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2013, dengan 99 (6,23 persen) pasien baru yang didiagnosis kandidiasis. Pada tahun 2014, terdapat 1266 pasien dengan 77 (6,08 persen) pasien baru yang didiagnosis kandidiasis. Pada tahun 2015, terdapat 939 pasien dengan 55 (5,85 persen) pasien baru yang didiagnosis kandidiasis. Pada tahun 2016, terdapat 747 pasien dengan 67 (8,97 persen) pasien baru yang didiagnosis kandidiasis.

Hasil penelitian kandidiasis di Divisi Mikologi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam kurun waktu 4 tahun didapatkan beberapa kesimpulan bahwa jumlah kunjungan pasien mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga tahun 2015 dan sedikit mengalami peningkatan pada tahun 2016. Kandidiasis intertriginosa sebagai diagnosis terbanyak dari infeksi kandidiasis dari tahun 2013 hingga tahun 2016 dengan didominasi oleh pasien berjenis kelamin perempuan dan kelompok umur terbanyak yang menderita kandidiasis, yaitu kelompok umur 45 – 64 tahun yang banyak berasal dari Surabaya.

Penyakit penyerta dan kondisi khusus terbanyak yang ditemui pada kandidiasis riwayat diabetes mellitus. Keluhan utama terbanyak pasien kandidiasis pada tahun 2013 sampai dengan 2016 adalah gatal dan bercak kemerahan pada kandidiasis kulit, sedangkan pada kandidiasis kuku keluhan terbanyak yaitu perubahan warna kuku dengan efloresensi berupa satelit papul, skuama, makula berbatas jelas, dan eritema. Hasil pemeriksaan laboratorium didominasi oleh hasil yang positif untuk bentukan blastospora+hifa disertai hasil kultur dengan spesies terbanyak adalah Candida sp, namun sebanyak 286 kasus tidak dilakukan kultur.

Kandidiasis sering didiagnosis sebagai dermatitis sehingga sering diobati sendiri dan menyebabkan gambaran penyakit ini menjadi tidak jelas. Seringkali sulit untuk menetapkan diagnosis dini dari kandidiasis sistemik dikarenakan tanda klinis yang tidak pasti dan kultur seringkali negatif. Selain itu, tidak ada regimen profilaksis yang pasti untuk pasien yang dengan resiko tinggi sehingga perlunya sebuah penelitian untuk mengevaluasi bagaimana gambaran umum yang tampak pada kandidiasis. (*)

Penulis:  Apriliana Puspitasari, Evy Ervianti, Arthur Pohan Kawilarang, Abu Rohiman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/8809

Puspitasari, A., Ervianty, E., Kawilarang, Arthur P & Rohiman, A. (2019). Profil baru kandidiasis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin31(1).

http://dx.doi.org/10.20473/bikkk.V31.1.2019.24-34

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).