Citra Tubuh Remaja Perempuan Pengguna Media Sosial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Beritagar

Penggunaan media sosial sangat populer di kalangan remaja perempuan. Aplikasi media sosial dapat digunakan dalam berbagai aktivitas. Diantaranya berbagi foto terkait teman sebaya atau selebriti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (61%) remaja perempuan menggunakan aplikasi media sosial yang berorientasi visual, seperti Instagram (Pew Research Center, 2015).

Media sosial memiliki karakteristik unik yang berbeda dari media tradisional yang akan memberikan dampak terhadap citra tubuh. Diantaranya adalah media sosial dalam menampilkan foto pengguna (bukan hanya model dan selebriti). Kedua, pengguna sering menampilkan foto-foto yang paling menarik, dan dapat diedit di profil mereka di media sosial  (Zhao, Grasmuck, & Martin, 2008). Ketiga, media sosial umum digunakan untuk berinteraksi dan melakukan perbandingan penampilan dengan teman sebaya (Carey, Donaghue, & Broderick, 2014; Fardouly dkk., 2017), Keempat, orang juga sering memposting konten dan komentar terkait penampilan di media sosial. Hal ini dapat mempengaruhi perasaan pengguna tentang penampilan mereka (Meier & Gray, 2014). Berbagai kegiatan dalam bermedia sosial sangat mungkin berpengaruh terhadap citra tubuh.

Citra tubuh merupakan konsep yang bersifat multidimensi, meliputi pandangan, pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang tentang tubuhnya sendiri (meliputi keseluruhan atau bagian tertentu dari tubuhnya). Citra tubuh negatif atau ketidakpuasan tubuh muncul ketika ada perbedaan antara pandangan individu tentang tubuhnya dengan tubuh yang diinginkan. Individu menganggap perbedaan itu penting bahkan individu dapat merasa tertekan hingga melakukan perilaku ekstrem untuk mengubah tubuh atau menghindari kritik dari orang lain (Wertheim & Paxton, 2012).

Aktivitas di media sosial memberikan media kepada perempuan untuk melakukan perbandingan terkait penampilan yang dapat berkontribusi terhadap permasalahan citra tubuh. Hasil penelitian Fardouly dan Vartanian (2015) menunjukkan bahwa teman dekat, teman jauh, dan selebriti, dan bukan anggota keluarga dapat menjadi sumber upward appearance comparisons bagi perempuan pengguna Facebook. Penelitian Brown dan Tiggemann (2016) pada pengguna Instagram menemukan bahwa paparan akut terhadap gambar selebriti perempuan dan teman sebaya perempuan (yang tidak dikenal) yang kurus dan menarik memiliki efek negatif langsung terhadap suasana hati dan citra tubuh perempuan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana remaja perempuan di Indonesia menggunakan media sosial dan bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi citra tubuh melalui diskusi kelompok terarah. Pertama, kami mengeksplorasi apakah kegiatan yang dilakukan oleh peserta di media sosial. Utamanya kegiatan yang berhubungan dengan foto yang dapat mendorong mereka dalam membuat downward atau upward appearance comparisons. Selanjutnya, kami meneliti efek perbandingan penampilan pada persepsi, kognisi, dan emosi peserta yang mendasari citra tubuh. Akhirnya, kami juga mengeksplorasi sejauh mana citra tubuh peserta (positif atau negatif) mempengaruhi perilaku mereka.

Metode dan Hasil

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan partisipan 11 mahasiswi fakultas Psikologi semester 1 dan 3 (berusia 18-20 tahun) di sebuah universitas di Surabaya. Pengambilan data dilakukan melalui diskusi kelompok terarah (focus grup discussion).

Hasil diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat mempengaruhi citra tubuh pada remaja perempuan. Hal ini terjadi karena di media sosial (seperti Instagram, Facebook, dan YouTube), remaja perempuan terlibat dalam aktivitas membandingkan penampilan mereka dengan orang lain secara disadari maupun tidak. Bahkan, remaja perempuan cenderung lebih sering membandingkan diri mereka dengan figur (teman sebaya atau selebgram) yang lebih menarik, lebih cantik, lebih langsing, dan lebih tinggi daripada mereka (upward appearance comparisons).

Implikasi bagi penelitian selanjutnya adalah variabel pengaruh media sosial perlu dimasukkan dalam pengembangan model. Misalnya the tripartite influence model yang menjelaskan ketidakpuasan tubuh, perilaku diet, dan gangguan makan. Sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh media sosial dibandingkan dengan pengaruh sosiokultural yang lain (keluarga, teman sebaya, dan media tradisional (majalah dan televisi)), terhadap permasalahan citra tubuh. Selain itu, penelitian selanjutnya juga perlu meneliti mengenai pengaruh literasi media sebagai variabel yang diharapkan dapat mengurangi terjadinya upward appearance comparisons dan internalisasi standar kurus (McLean, Paxton, & Wertheim, 2016).     

Penulis: Monique Sukamto, Hamidah, dan Fajrianthi

Informasi detil dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://hubsasia.ui.ac.id/article/view/3659

Sukamto, M., Hamidah, H., & Fajrianthi, F. (2019). “Can I Look Like Her?”: Body Image of Adolescent Girls who Use Social Media. Makara Human Behavior Studies in Asia, 23(1), 60-72. DOI:10.7454/hubs.asia.1120519

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).