UNAIR NEWS – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan safari perusahaan dan pelatihan jurnalistik di kantor redaksi Jawa Pos pada Kamis (15/8/2019).
Safari perusahaan kali ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa FISIP dari berbagai program studi dan angkatan. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan dari program kerja dari Kementerian Ekraf BEM FISIP UNAIR untuk menjalin kerjasama dengan pihak eksternal kampus.
Irene Mustika, menteri Ekraf BEM FISIP UNAIR menyebutkan salah satu tujuan dari safari perusaahan tersebut adalah melatih softskill dari mahasiswa FISIP agar dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pihak dalam maupun luar kampus. Selain menengok dapur redaksi kantor berita terbesar di Jawa Timur itu, kegiatan ini juga memberikan pelatihan jurnalistik kepada peserta safari perusahaan.
Irene juga menambahkan bahwa safari perusahaan dilakukan sebagai bentuk pergerakan BEM FISIP UNAIR yang mengusung motto “Merdeka” yang merupakan akronim dari “Meraih Asa dengan Kebaikan” supaya lebih progresif. Mengingat mahasiswa FISIP terkenal cukup vokal dalam mengkritisi isu dan menyuarakan pendapat, maka diperlukan wadah yang tepat untuk menampung aspirasi mahasiswa. Salah satunya melalui peran media.
“Peran media sangat penting bagi mahasiswa agar mahasiswa FISIP aktif mengutarakan aspirasinya melalui media cetak atau media sosial,” terangnya.
“Melatih soft skill mahasiswa di bidang jurnalistik untuk menuangkan ide-ide, inovasi kreasi, opini dan pendapat mereka tentang isu-isu yang ada di masyarakat. Tidak hanya bersuara langsung melainkan juga menuangkan aspirasi dalam bentuk tulisan,” imbuh Irine.
Kedatangan rombongan safari perusahaan BEM FISIP UNAIR disambut oleh Agus Muttaqin, jurnalis dan redaktur Jawa Pos. Agus memberikan materi pelatihan jurnalistik tentang cara menulis opini bagi mahasiswa. Selain itu, Agus juga menyinggung masalah peran pers kampus dalam mengawal isu-isu sosial.
Usai pemaparan materi dan diskusi, para peserta diminta untuk praktek menulis opini di kertas yang disediakan oleh panitia. Setelah itu, setiap opini yang ditulis akan dikoreksi langsung oleh Agus untuk menilai apakah tulisan tersebut sudah memenuhi kaidah tulisan opini sekaligus memberi masukan pada masing-masing tulisan. (*)
Penulis : Zanna Afia Deswari
Editor : Binti Q. Masruroh