Maggot: Alternatif Pakan Ikan Bawal Air Tawar Kaya Nutrisi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Ikan bawal air tawar merupakan ikan ekonomis penting di Indonesia. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur menyatakan bahwa produksi ikan bawal air tawar mencapai 184.335,1 ton pada tahun 2015. Tingginya angka produksi tersebut dikarenakan ikan bawal air tawar memiliki keunggulan, yaitu tahan akan penyakit, rasa daging yang gurih, dan mudah dibudidayakan. Meskipun demikian, aktivitas budidaya ikan bawal air tawar masih perlu adanya peningkatan efisiensi pada aspek pakan.

Peningkatan efisiensi pada pakan masih diperlukan karena pemberian pakan menghabiskan biaya hampir 60-70% dari total biaya produksi untuk kegiatan budidaya. Pakan yang tidak bernutrisi tinggi juga memperlambat produksi budidaya karena rendahnya kandungan protein, mineral, lemak dan asam amino esensial tidak dapat meningkatkan pertumbuhan (growth rate) dan kelulushidupan (survival rate) secara optimal.

Pada 1 dekade terakhir, banyak inovasi pakan dikembangkan dari tanaman. Sayangnya penggunaan tanaman sebagai pakan ikan memiliki kelemahan, yaitu kandungan protein yang rendah, asam amino esensial yang tidak seimbang, palatibilitas yang kecil, adanya kandungan anti-nutrisi dan bersaing dengan industri lain.  Salah satu bahan yang dapat dijadikan alternatif sebagai sumber pakan adalah maggot.

Maggot (Hermetia illucens) atau yang masyarakat kenal sebagai larva serangga lalat hitam (Black soldier fly) berpotensi digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Maggot memiliki kandungan 55% protein, 35% lemak, omega-3, vitamin, mineral, fiber dan asam amino essensial seperti histidin, asam gluatamat, asam aspartat, methionin dan cystine.

Selain memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, maggot memiliki banyak kelebihan untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan, yaitu tingkat produksi dan efisiensi pakan yang tinggi, tidak membutuhkan banyak air, produksi gas dan limbah yang rendah, resiko patogen kecil dan mudah dibudidayakan. Faktor lain dari Maggot yang menguntungkan yaitu, sumber protein yang dimiliki maggot ini tidak berkompetisi dengan manusia, sehingga sangat dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak, termasuk ikan bawal air tawar.

Pembuatan Pakan Maggot

Maggot yang digunakan untuk dijadikan tepung idealnya adalah maggot yang berumur 14-15 hari. Kegiatan pembuatan tepung maggot adalah, mempersiapkan maggot yang sudah 14-15 hari dipanen, dicuci hingga bersih, dibilas dengan air panas, sampai mati. Maggot kemudian dikukus selama 30 menit dengan suhu 800C, kemudian di oven dengan suhu 60 selama 2 hari agar maggot menjadi kering. Terakhir, maggot dihaluskan dengan menggunakan blender/penepung dan diayak menggunakan ayakan sehingga diperoleh tepung maggot yang siap digunakan sebagai bahan pakan.

Maggot kemudian difermentasi secara anerob dengan menambahkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur atau khamir. Proses fermentasi juga dapat dilakukan dengan penggunaan bakteri selulolitik, enzim selulose, dan enzim fitase. Dalam buku ini, mikroorganisme yang ditambahkan melalui probiotik. Probiotik adalah feed additive atau makanan tambahan berupa sel-sel mikroba hidup, yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi  hewan inang yang mengonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya. Probiotik merupakan segala bentuk preparasi sel mikroba atau komponen sel mikroba yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan kehidupan inang.

Langkah-langkah fermentasi adalah sebagai berikut:

  1. Membiakkan bakteri, dengan menghomogenkan selama 1×24 jam dengan komposisi: 3% Molase (3 ml), akuades 30% (22 ml) dan probiotik (5 ml),
  2. melakukan fermentasi anaerob (kedap udara) dengan mencampurkan masing-masing bahan tersebut dengan 100 gram tepung maggot dan ditunggu selama 1 minggu,
  3. mencampurkan tepung maggot yang telah selesai difermentasi, tepung tapioka, dan pakan komersial (model substitusi). Dosis yang disarankan adalah tepung tapioka 1%, tepung maggot 16-18%, dan pakan komersial 81-83%. Penggunaan pakan tepung maggot dapat dilakukan tanpa harus ditambahkan pakan komersial dengan penambahan tepung tapioka 1%,
  4. bahan-bahan tersebut dicampurkan secara bertahap mulai dari berat terkecil sampai terbesar (tepung maggot, tepung tapioka dan pakan komersial) ke dalam bak dan diaduk sampai merata dengan penambahan air secukupnya,
  5. hasil adonan dimasukkan ke dalam mesin pembuat pelet dan dicetak dengan ukuranyang diinginkan,
  6. pelet dikering-anginkan terlebih dahulu atau dijemur di bawah sinar matahari dan pakan pelet yang telah jadi siap diberi ke ikan bawal air tawar.

Penulis: Muhammad Browijoyo Santanumurti

Email: m.browijoyo.s@fpk.unair.ac.id

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di:

Lamid, M., Nindarwi, D. D., Samara, S. H., Santanumurti, M. B., Dzatalini, N., Suryani, E., Nila, Y. T., Rusdiatin, Budiana, Wantika, N., Rubi’ah, L. (2019). Potensi Pakan Maggot Untuk Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Bawal Air Tawar. Surabaya: Revka Prima Media, 27 hal. ISBN: 978-602-417-202-6

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).