Nilai Kebangsaan Warnai Pengukuhan Mahasiswa Baru UNAIR 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengukuhan I
Rektor UNAIR Prof. Nasih saat mengenakan jaket almamater kepada mahasiswa baru 2019. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Seperti tahun-tahun sebelumnya, usai melakukan proses seleksi yang cukup panjang, 6982 mahasiswa baru Universitas Airlangga telah resmi dikukuhkan oleh rektor. Bertempat di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR pada Kamis (1/8), Rektor UNAIR Prof. Dr. Moch. Nasih, S.E., M.T., CMA., resmi mengukuhkan mahasiswa baru UNAIR yang terdiri dari 1901 mahasiswa laki-laki dan 5081 mahasiswa perempuan. 844 mahasiswa diantaranya sebagai penerima bantuan pendidikan bidikmisi.

Usai mengukuhkan mahasiswa baru, prosesi kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua BEM UNAIR Agung Tri. Dalam sambutannya, Agung mengatakan bahwa perjuangan mahasiswa untuk peduli kepada lingkungan dan masyarakat harus ditingkatkan. Terlebih, lanjutnya, persaingan hari ini tidak hanya pada tingkat nasional tapi sudah global.

“Unutk itu, kepekaan sosial dan integritas mahasiswa harus tumbuh. Tanpa itu semua anda akan sama saja dengan mereka yang tidak mengenyam pendidikan,” tandas Agung.

Usai sambutan Ketua BEM, prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan adanya kuliah tamu yang disampaikan oleh Dr. Suparto Wijoyo. Mengusung tema besar tentang peneguhan komitmen berbangsa dan bernegara, dosen yang akrab disapa Suparto itu mengajak maba untuk mengenal kembali lahirnya peradaban bangsa. Tidak hanya itu, ia juga mengajak maba menyanyikan  lagu syukur dan lagu-lagu nasional lainnya.

Selanjutnya, dihadapan ribuan mahasiswa, Suparto juga menunjukkan kondisi ideologis bangsa yang benar-benar bisa menyatukan bangsa. Suparto juga menunjukkan bagaimana negara-negara di dunia yang hanya satu kepulauan, satu agama, dan bahasa yang tidak bisa bersatu.

“Kita lihat keberagaman di Indonesia yang bisa menyatukan semua untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia,” tandas Suparto.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Prof. Nasih juga mengaskan bahwa UNAIR merupakan kampus yang inklusif. Artinya, tandas Prof. Nasih, semua orang berhak untuk kuliah di UNAIR. Prof. Nasih juga menyatakan bahwa dalam praktiknya, UNAIR selalu mengedepankan keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

“Selama studi, kalian semua akan didorong dan ditempa ketiganya secara bersama-sama,” ucap Prof.Nasih.

Pada akhir, Prof. Nasih juga mengungkapkan bahwa dalam menuntut ilmu itu ada etikanya. Untuk itu, tandas Prof. Nasih yang disekolahkan bukan hanya fisik tapi juga nalar dan hari. Pasalnya, bagi Prof. Nasih, dengan menghadirkan hati dan fikiran secara bersama akan melahirkan nilai excellence with morality.

“Yang juga tidak kalah penting, untuk itu sebelum menitih dan mencari ilmu harus luruskan niat. Menata niat adalah hal penting. Untuk itu niat mencari ilmu selama kuliah adalah niatan untuk memberi kebermanfaatan bagi sesama,” tutup Prof. Nasih.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).