Mudahnya Akses Sosial Media di Kalangan Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Liputan6.com

Salah satu hal yang dapat mempercepat proses inovasi dan penciptaan pengetahuan adalah dengan kegiatan berbagi informasi dan pengetahuan. Berbagi informasi bisa dilakukan dengan berbagai cara baik secara langsung maupun melalui media elektronik. Demikian juga di dunia akademik, dimana para sivitas akademika juga banyak memanfaatkan information sharing untuk mendukung kegiatan akademik mereka. Dalam siklus penciptaan informasi terdapat beberapa proses yakni akuisisi informasi, penyaringan informasi, mengelola dan menyimpan informasi, menggunakan informasi, dan menciptakan informasi baru demikian seterusnya sehingga akan terbentuk lingkaran pengetahuan. Semakin banyak informasi maka semakin banyak inovasi atau pengetahuan baru terbentuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil sampel mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga sebanyak 200 orang. Peneliti hanya menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang memiliki dan menggunakan sosial media. Namun kuesioner yang kembali dan dapat digunakan sejumlah 154 yang terdiri dari 70 laki-laki dan 84 perempuan.

Sosial Media untuk Berbagi Informasi

Berdasarkan hasil survey pada mahasiswa Fakultas Vokasi menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa memiliki lebih dari satu sosial media, bahkan ada yang memiliki lebih dari 5 sosial media. Adapun sosial media yang paling banyak digunakan adalah instagram, facebook, twitter, dan youtube. Pengguna sosial media saat ini diperkirakan mencapai 2 milyar dan akan naik menjadi 2,6 milyar pada tahun 2018. Berdasarkan data yang terkumpul, media yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi adalah instagram dan facebook. Saat ini, terdapat lebih dari 60 sosial media dan aplikasi yang muncul dengan memberikan banyak pilihan bagi pengguna sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil survey, anak usia 18-34 tahun menggunakan sosial media facebook dengan menduduki peringkat tertinggi di dunia, diikuti oleh snapchat, dan instagram (comScore Mediametrics, 2015). 

Mahasiswa Fakultas Vokasi banyak menghabiskan waktunya untuk mengakses sosial media antara 2-4 jam sehari. Bahkan banyak yang mengalokasikan waktu di atas 4 jam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah menganggap sosial media merupakan dunia kedua yang harus selalu dipantau perkembangannya. Namun alokasi waktu tersebut masih jauh dibawah hasil survey Asano, 2017 yang menyebutkan bahwa remaja menghabiskan waktu 9 jam untuk berinteraksi di sosial media. Bahkan 30% remaja mengalokasikan waktu sepanjang hari untuk berinteraksi di sosial media (Asano, 2017).  

Aktivitas paling banyak yang dilakukan ketika mengakses sosial media adalah mencari informasi sesuai kebutuhan para mahasiswa, mengupload foto aktivitas mereka, membaca status orang lain, mengunduh file, melakukan pembaharuanstatus, mengunduh video dan foto, serta mengunggah file. Responden rata-rata melakukan update informasi, status, video, foto 1-3 kali sehari, dan beberapa mahasiswa upload di atas 6 kali sehari. Selain itu, sebanyak 5 persen dari responden sangat jarang upload di sosial media. Mereka tidak memperbaharuiinformasinya secara rutin setiap hari. Terkait informasi yang diperbaharui oleh responden, 53% menyatakan bahwa mereka memperbaharui informasi terkait hal-hal pribadi, 30% terkait hobi, dan 9% terkait berita sensasional misalnya dari para orang terkenal dan informasi terkait politik. 

Kredibilitas Sumber Informasi

Sebelum mengunggah informasi, responden melakukan verifikasi atas informasi yang mereka dapatkan. Diantaranya dengan melakukan verifikasi terhadap isi informasi, diikuti dengan asal sumber informasi, dan efek yang ditimbulkan dari informasi tersebut. Ada beberapa sumber yang digunakan oleh responden untuk mendapatkan informasi, yakni 91% dari sosial media dan 69% dari internet serta dari situs berita online. Responden tidak pernah mengambil informasi dari artikel ilmiah seperti jurnal, hasil penelitian, maupun dari buku-buku teks. Berdasarkan hasil survey, 45% responden melakukan verifikasi dengan cara membandingkan informasi dari beberapa sumber, melihat siapa yang menulis informasi tersebut, dan melihat tingkat kebaharuan informasi tersebut.

Meskipun information sharing tidak hanya sekedar proses transfer informasi untuk memberi dan menerima. Akan tetapi secara praktik kegiatan itu dilakukan secara spontan dan terkadang tidak jelas proses sistem memberi dan menerima informasinya. Dalam hal ini selain memperbaharui informasi berupa gambar, video, file, maupun text responden juga berperan aktif dalam memberikan komentar dalam sosial media. Dalam sehari ada 75% responden menjawab dan memberikan komentar sebanyak 1-3 kali, bahkan ada yang memberikan komentar 4-6 kali sebanyak 28%, dan >6 kali sebanyak 2.5%. Sosial media dinyatakan sebagai media yang tepat untuk membagikan informasi dikalangan mahasiswa. 91% respon mengatakan bahwa sosial media mudah digunakan untuk memperbaharui berbagai bentuk informasi secara cepat melalui gadget. Mengakses sosial media dengan mudah membuat responden cepat mendapatkan informasi yang dicari. Hal ini yang menjadikan responden setuju jika sosial media sangat cocok digunakan untuk berbagi informasi.

Penulis: Nove E. Variant Anna

Informasi detail tentang riset ini dapat dilihat di

https://www.scitepress.org/PublicationsDetail.aspx?ID=JIZ56TatOzI=&t=1

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).