Gerobak Sampah dan Berkas Sakura Inovasi Mahasiswa PKL FKM PSDKU

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PKL FKM PSDKU
Mahasiswa PKL FKM PSDKU di Desa Pakel saat sesi foto bersama warga. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa semester enam Fakultas  Kesehatan Masyarakat (FKM), begitupun dengan mahasiswa S1 Program Studi Kesehatan Masyarakat PSDKU UNAIR di Banyuwangi.

PKL dilaksanakan dengan praktik langsung di masyarakat untuk menganalisis masalah yang ada di masyarakat, khususnya masalah kesehatan. Setelah menemukan masalah, maka dilakukan upaya pemecahan masalah dengan berbagai solusi.

Mahasiswa dan mahasiswi terbagi dalam beberapa kelompok dan diturunkan ke masyarakat. Salah satu kelompok yang melaksanakan PKL yaitu di desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Ditemui UNAIR NEWS, Meirina Hapsah, menjelaskan bahwa pada tanggal 25 Juli 2019, kelompok PKL Desa Pakel mengadakan sebuah kegiatan bertajuk “Sosialisasi, Pemicuan, dan Pembentukan Kader Bank Sampah”.

Hal yang melatar belakangi kegiatan itu, jelasnya, dimulai dari analisis situasi untuk menentukan situasi menggunakan metode SWOT. Dilanjutkan dengan problem statement yang diperoleh dari analisis data sekunder.

“Masalah diperoleh dari adanya gap atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dari situ diperoleh dari tren data selama 3 tahuan terakhir”, ujarnya.

Lebih lanjut, Meirina menjelaskan, dari hasil list masalah, maka ditentukan prioritas masalah menggunakan metode USG yang diikuti oleh mahasiswa dan perwakilan masyarakat. Dari hasil diskusi menggunakan USG menghasilkan sampah menjadi prioritas.

“Di Desa Pakel belum ada sistem pengolahan sampah,” tandasnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, tim PKL Desa Pakel memiliki inovasi berupa program bernama Grobak Sampah (Guyub Rukun Ngolah Bank Sampah) dan Berkah Sakura (Bersih Kampung Desa dengan pengolahan sampah Takakura).

“Berkah Sakura merupakan suatu program yang berbasis masyarakat untuk mengolah sampah an organik melalui metode bank sampah yang bekerjasama dengan BSB (Bank Sampah Banyuwangi)”, ungkapnya. “Program tersebut dapat merubah sampah menjadi bahan yang bernilai ekonomis,” tambahnya.

Dari kegiatan tersebut, diharapkan warga mampu untuk memilah sampah di tingkat rumah tangga dan menerapkan sistem bank sampah di tingkat dusun. Selain itu, lanjutnya, diharapkan juga dari program Grobak Sampah, Dusun Dorenan menjadi dusun percontohan dan dapat membuka  wisata edukasi Desa Pakel yang menyediakan berbagai olahan dari sampah yang sebelumnya tidak digunakan. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).