UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga tidak henti melangsungkan konferensi internasional bergengsi. Ialah International Conference on Contemporary Social and Political Affairs(ICoCSPA) 2019. Kali ini, agenda yang sudah digelar kali kelima itu, mengusung tema “Transformation of Nation State and Global Society on Gender Equality and Social Inclusion”.
Acara yang dilangsungkan di Aula Amerta Kampus C UNAIR itu dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya Prof. Amin mengatakan bahwa dengan tema yang diusung tersebut, ICoCSPA pada tahun ini mengajak para hadirin untuk melakukan sebuah aktivitas ilmiah yang mengulas banyak hal seperti, Public Policy and Good Governance, Environment, Disaster and Climate Change, Community Based Economy and Poverty Alleviation, Social Conflict and Human Mobility, Violence and Human Rights, Education and Local Initiatives, Global-Local Policy and Digital Society, Social Capital and Social Movement, Children, Reproductive Health and Family, and Culture and Local Preservation.
“ICoSPA bakal terus mengangkat permasalahan sosial dan politik yang sedang menjadi bahan perbincangan di kalangan akademisi serta beberapa pihak yang memiliki intens terhadap permasalahan yang menjadi tema besar konferensi,” ungkapnya.
Sementara itu, menambahkan pernyataan Prof. Amin, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak Ph.D., dalam paparannya banyak menyinggung perihal pemerintahan yang baik, peran masyarakat global, pendidikan, hingga gender. Wagub yang akrab disapa Emil itu juga menekankan bahwa dengan adanya konferensi internasional tersebut akan banyak lahir pemikiran para akademisi yang bisa diusulkan menjadi sebuah kebijakan.
“Hal ini tentu sebagai langkah dan upaya untuk memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UNAIR Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si., dalam sambutannya menekankan bahwa ICoCSPA 2019 adalah upaya untuk mencari implikasi dari transformasi negara bangsa dan masyarakat global tentang kesetaraan gender dan inklusi sosial dan dampaknya bagi masyarakat. Pasalnya, semua cendekiawan ilmu sosial dan politik mengakui bahwa dunia sedang mengalami transformasi sosial penting yang didorong oleh dampak globalisasi, lingkungan global perubahan dan krisis ekonomi dan keuangan, menghasilkan kesenjangan yang tumbuh, kemiskinan ekstrem, pengucilan dan penolakan hak asasi manusia dasar.
“Transformasi ini menunjukkan dorongan untuk solusi inovatif yang kondusif untuk nilai-nilai universal kesetaraan gender, perdamaian, martabat manusia, dan tanpa kekerasan dan non-diskriminasi,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
