TOGA TAKAKURA sebagai Solusi Sayur Organik oleh Mahasiswa PSDKU UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TOGA PSDKU
TIM Pengmas KM PSDKU bersama warga Desa Tamansari usai penanaman TOGA TAKAKURA. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kegiatan Pengabdian Masyarakat Desa Mitra Tamansari pada hari ke tiga pelaksanaan mengadakan pelatihan pembuatan TOGA TAKURA kepada ibu-ibu PKK di Dusun Ampel Gading, Desa Tamansari.

Kegiatan sosialisasi pembuatan TOGA TAKURA dilakukan di rumah ketua RT 2 RW 1 dengan jumlah ibu-ibu PKK yang hadir cukup antusias mencapai 20 orang. TOGA atau yang lebih sering dikenal dengan tanaman obat keluarga merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah keluarga. Selain tidak membutuhkan lahan yang terlalu banyak dan luas, Toga juga merupakan suatu bentuk tindakan awal dalam menciptakan kawasan rumah ramah lingkungan.

Sedangkan TAKAKURA adalah sebuah teknik dalam pembuatan pupuk organik dari sisa-sisa sampah dapur organik. Seperti sampah sayur dan kulit buah dengan dicampur dengan beberapa bahan lainnya.

Ditemui UNAIR NEWS, Meirina Hapsah  selaku penanggungjawab dalam kegiatan TOGA TAKAKURA, menjelaskan teknis kegiatan. Diawal kegiatan pihaknya memberikan pretest kepada seluruh peserta. Begitu juga di akhir kegiatan.

“Tujuannya disini yaitu mengukur tingkat pengetahuan masyarakat mengenai TOGA TAKURA. Selain itu, lanjutnya, dari beberapa pertanyaan yang kami lontarkan kepada ibu-ibu PKK yang hadir, mereka belum mengetahui mengenai pemanfaatan limbah sayur atau limbah dapur organik. Yang mereka ketahui hanya di buang saja atau di berikan kepada ternak,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, mahasiswa FKM angkatan 2016 tersebut juga menjelaskan bahwa media yang ia gunakan yaitu berupa liflet yang berisi langkah-langkah dalam pembuatan TOGA TAKURA, dan praktek langsung dengan ibu-ibu. Pada akhir kegiatan dari panitia juga membagikan bibit sayur selada dan sayur sawi dari pupuk organik langsung, yang akan ditanami di kebun warga.

“Harapan awal dari kami yaitu supaya ibu-ibu tau pengetahuan dasar mengenai sampah organik yang dapat dimanfaatkan. Kami juga berharap semoga ibu-ibu ini dapat membudidayakan sayur organik di kebunnya sendiri Supaya mereka ini bisa makan sayur organik yang dipetik dikebun sendiri, pupuknya dari mereka sendiri dan hasilnya digunakan untuk sendiri,” pungkasnya.(*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).