Hadapi Tantangan Global Humas RS UNAIR Belajar Bersama PIH

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PIH-RSUA
Ketua PIH UNAIR Dr. Suko Widodo bersama Dr. Nily Sulistyorini, SpF., selaku Kepala Seksi Humas dan PKRS usai pertemuan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Menghadapi tantangan di era digital, peran humas saat ini bukan hanya sekedar pelengkap. Humas harus menjadi bagian strategis dalam menjaga reputasi baik perusahaan. Menyoal tantangan tersebut, Seksi Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan study banding ke unit Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, pada Kamis (27/06/2019) di Ruang Sidang B, Lantai 3, Kantor Managemen, Kampus C. Kunjungan itu diterima langsung oleh Kepala Unit PIH Dr. Suko Widodo., Drs., M.Si.

Dr. Nily Sulistyorini, SpF., selaku Kepala Seksi Humas dan PKRS mengatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk belajar tentang tata cara kelola humas yang baik dalam mengembangkan informasi, menciptakan produk-produk berbasis digital dan memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

“Saya sadar betul bahwa branding dan profesionalitas sangat dibutuhkan dalam pengembangan kompetensi humas. Rumah Sakit UNAIR mempunyai potensi yang sangat baik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan sumber daya manusianya,” pungkasnya.

Lanjut Dr. Nily, Dengan adanya kunjungan itu, Keduanya diharapkan dapat menjaga hubungan baik. Sehingga harapannya Humas dan PKRS UNAIR dapat belajar menjadi profesional humas yang dapat memberikan pelayanan baik kepada masyarakat.

Sementara itu Dr. Suko menceritakan, bahwa dulunya humas UNAIR masih sangat konvensional dengan menciptakan produk cetak berupa koran. Akan tetapi sejak tahun 2013, PIH telah melakukan revolusi komunikasi dengan mengalihkan seluruh produk humas berbasis digital.

“Saya sadar betul bahwa pasar kita saat ini adalah kalangan generasi milenial yang melek akan media dan literasi digital,” ungkapnya.

Lebih Lanjut Dr. Suko mengungkapkan bahwa arah PKRS UNAIR sudah harus berubah dari konvensional menuju digital. Citra humas dapat diukur dari produk dan layanan diberikan. Selain itu ia juga menghimbau bahwa seorang ketua humas harus menjadi leader yang baik dalam komunikasi. Teori depend on person harus dipraktikkan agar humas menjadi saluran masyarakat dalam menyampaikan aspirasi serta kesannya perihal pelayanan yang diberikan.

Tidak banyak Rumah Sakit yang menempatkan humasnya sebagai garda depan. Untuk itu humas Rumah Sakit Universitas Airlangga diharapkan memiliki management rumah sakit sendiri dalam mengelola keluar masuknya informasi dari pihak stakeholder dan internal. Hal itu tentu juga didukung oleh fasilitas-fasilitas dan layanannya.

“Tidak hanya mengurus internal institusi akan tetapi juga berkomunikasi dengan pihak eksternal,” tambahnya.

Penulis: Khefti Al Mawalia

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).