184 Dosen UNAIR Diskusikan Tujuh Strategi Kebijakan Pengabdian Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(b) TIM Pakar Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si., saat menyampaikan materi workshop penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat pada Senin (24/6/2019) di Hotel Santika Surabaya. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, selalu berusaha untuk terus meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu pengaplikasiannya yaitu dengan mengabdi kepada masyarakat.

Selaras dengan upaya peningkatan tersebut, Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Airlangga (LPPM) UNAIR menyelenggarakan “Workshop Penyusunan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat” pada Senin (24/6/2019).  Tercatat sebanyak 184 dosen UNAIR diundang untuk mengikuti workshop yang bertempat di Ballroom lantai 5 Hotel Santika Surabaya tersebut.

Workshop tersebut dihadiri langsung oleh Ketua LPPM UNAIR Dr. Eko Supeno, drs., M.Si, dan Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D. Hadir sebagai pemateri pertama, Suwitno, S.E selaku Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Riset, Teknolologi, dan Pergurauan Tinggi (Kemenristekdikti). Suwitno membawakan materi “Kebijakan Strategis Kemenristekdikti untuk Pengabdian kepada Masyarakat”.

Suwitno mengungkapkan bahwa pengabdian tidak hanya dilakukan secara insidental saja. Saat ini, pengabdian mulai beranjak ke arah yang keberlanjutan.

“Tujuan akhir dari pengabdian ini ialah bagaimana caranya nanti bisa menjadi pendukung kemandirian bangsa,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, Suwitno juga menampilkan hasil klasterisasi Perguruan Tinggi Non-Vokasi oleh Kemenristekdikti. UNAIR patut bangga karena dalam hasil klasterisasi tersebut, UNAIR berhasil menduduki posisi ke-7 terbaik.

“Ada sekitar 4000-an Perguruan Tinggi di Indonesia, yang baru berkontribusi untuk pengisian kinerja di tahun 2019 ini baru sekitar 1061. Nah posisi UNAIR dalam klasterisasi Perguruan Tinggi Non-Vokasi berada di nomer 7,” jelasnya.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si., Tim Pakar Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) sekaligus reviewer tingkat nasional proposal pengabdian kepada masyarakat dari Kemenristekdikti. Dr. Ketut menyampaikan materi “Kiat-Kiat Memenangkan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat.”

Dr. Ketut menjelaskan terdapat tujuh prinsip dasar dalam pengabdian kepada masyarakat. Yaitu berbasis kewilayahan, berbasis hasil riset, berdasarkan kebutuhan atau tantangan di masyarakat, sinergi, multi disiplin dan bermitra, kegiatan terstruktur, target luaran jelas dan dapat diukur, adanya unsur pemberdayaan dan bantuan/investasi, berkelanjutan, tuntas, dan bermakna.

Lebih lanjut, Dr. Ketut juga berbagi kunci lolos proposal pengabdian kepada masyarakat. Pertama, memenuhi syarat administrasi dan substansi. Lalu, tidak lupa berdoa.

“Perhatikan lagi, jangan sampai tahap seleksi administrasi tidak lolos,” pungkasnya (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).