Peringatan Hari Penyu Sedunia, Begini Pendapat Dosen Akuakultur PSDKU UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh malahayati ac id
Ilustrasi oleh malahayati ac id

UNAIR NEWS – Setiap tahunnya tanggal 23 Mei diperingati sebagai hari penyu sedunia. Peringatan dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian penyu di laut.

Terkait hal tersebut, kepada UNAIR NEWS Dosen Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR) M. Faizal Ulkhaq, S.Pi., M.Si, pada Rabu (22/5) memberikan pendapatnya mengenai peringatan hari penyu sedunia. Menurutnya, peringatan hari penyu sedunia merupakan salah satu cara mengkampanyekan pelestarian ekosistem laut, dalam hal ini penyu.

“Peringatan hari penyu sedunia ini merupakan hari dimana effort kita terhadap penyu lebih ditingkatkan, baik dari segi pengetahuan tentang penyu, upaya pelestarian, dan pentingnya penyu terhadap keseimbangan ekosistem laut,” ujarnya.

Semakin hari keberadaan penyu di laut semakin langka. Menurutnya, selain disebabkan oleh minimnya kesadaran manusia terhadap pentingnya penyu, juga penggunaan jaring yang tidak tepat oleh nelayan sehingga penyu yang bukan komoditas yang ditargetkan ikut terjaring. Lanjutnya, pada tahun 2015 Menteri Kelautan dan Perikanan mengeluarkan surat edaran No. 525 tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, Telur, Bagian Tubuh, dan/atau Produk Turunannya, terdapat enam jenis penyu yang dilindungi di Indonesia. Diantaranya, penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan, penyu belimbing, penyu ridel/abu-abu, dan penyu pipih.

“Kalau kesadaran manusia terhadap penyu tetap minim, maka keberadaan penyu di laut akan semakin langka. Mungkin anak cucu kita nanti tidak akan menemukan penyu,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa penyu di laut memakan plastik untuk bertahan hidup. Upaya yang harus dilakukan selain konservasi penyu, pendampingan terhadap masyarakat untuk menjaga ekosistem laut tetap terjaga perlu digalakkan saat ini.

Dosen yang akrab disapa Faizal tersebut juga berpesan, bahwa peran mahasiswa perikanan untuk peringatan hari penyu sedunia dapat menjadi ajang Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian terhadap masyarakat. Selain memberikan penyuluhan terhadap dampak sampah terhadap keberadaan penyu di laut, pendampingan berkelanjutan juga perlu dilakukan.

“Banyak yang dapat dilakukan oleh mahasiswa perikanan pada peringatan hari penyu sedunia ini, bersama masyarakat memastikan kondisi ekosistem laut harus tetap terjaga itu poinnya. Karena peringatan kan hanya sehari, tetapi menjaga keberadaan penyu untuk keseimbangan ekosistem laut harus dilakukan setiap hari,” tegasnya.

Penulis: Dian Putri Apriliani

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).