Teliti Kulit Kerang Untuk Antibacterial Raih Perak di Malaysia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DARI KIRI: Revi Istighfarini, Alvin Rubiantoro Priadi, dan Nely Sary setelah meraih pedali perak pada World Young Innovation, Invention And Exhibition (WYIE) pada kategori Tertiary Level (Biotechnology and Health) di Kuala Lumpur, Malaysia. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali berjaya di kejuaraan internasional. Kali ini, tiga mahasiswa dari Fakultas Vokasi (FV) program studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) meraih medali perak pada World Young Innovation, Invention And Exhibition (WYIE) pada kategori Tertiary Level (Biotechnology and Health). Event itu diselenggarakan oleh Malaysian Innovation, Invention and Design Society, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-4 Mei 2019.

Mengabil tema antibacterial alami dari kulit kerang, ketiga mahasiswa di antaranya Alvin Rubiantoro Priadi (2017), Revi Istighfarini (2017), dan Nely Sary (2018), mengambil 3 sorotan yang melatar belakangi diambilnya kulit kerang sebagai bahan utama.

Ketiganya berhasil mengalahkan para peserta dari Asia dan sebagian negara Eropa. Alvin, perwakilan tim mengungkapkan, alasan dipilihnya kulit kerang karena melimpahnya kulit kerang di pantai dan tanpa disadari dapat mengganggu kesehatan.

“Tanpa kita sadari, kulit kerang yang ada di pantai dapat mengganggu kesehatan karena bau dan kotor,” ungkap Alvin.

Alvin juga mengungkapkan, alasan lain dipilihnya bahan dari kulit kerang yang digunakan untuk antibacterial adalah masalah kesehatan mulut yang terjadi di Indonesia.

“Survey riset kesehatan dasar Kemenkes tahun 2017 dimana masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan masalah serius yaitu 60 persen dari 10 penyakit yang diderita masyarakat, menjadi alasan kami menjadikan kulit kerang sebagai antibacterial,” ujar Alvin.

Sorotan terakhir adalah kandungan bahan kimia yang terdapat pada mouthwash, yang dapat merusak lingkungan akibat sisa pembuangan setelah berkumur.

“Kita tau bahwa bahan kima yang terdapat pada mouthwash dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu kami ciptakan antibacterial yang alami dari kulit kerang, karena melimpahnya kulit kerang di pantai, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir pantai,” tambahnya.

Tidak lupa, Alvin berpesan kepada mahasiswa serta membagikan tips bagaimana cara membagi waktu antara kegiatan organisasi dan kuliah. Agar tetap dapat menorehkan prestasi di tengah kesibukan berorganisasi.

“Salah satu cara yang saya gunakan adalah selalu menulis schedule dan yang utama adalah manajement priority. Serta, semangatlah mencari peluang. Karena peluang tidak datang hanya kepada orang yang bisa, namun ke orang yang mau,” ucap Alvin. (*)

Penulis : Faisal Dika Utama

Editor   : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).