Sadar Kesehatan Mental, Yuk Kenali Gejala Depresi dan Cara Menghadapinya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Hamidah M.Si., Psikolog (Foto : Galuh Mega Kurnia)

UNAIR NEWS – Depresi menjadi salah satu gangguan jiwa yang diderita oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Baik itu depresi ringan ataupun berat.

Menurut Dr. Hamidah., M.Si., Psikolog, pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), ada beberapa gejala depresi ringan diantaranya adalah menarik diri dari lingkungan sosial, muncul perasaan tidak berharga, tidak memiliki harapan, selera makan berubah hingga pola tidur yang tidak teratur.

“Jika depresi sudah serius maka akan timbul keinginan untuk bunuh diri,” ucap dosen yang akrab disapa Dr. Hamidah.

Menghadapi Penderita Depresi

Ketika mengetahui orang disekitar kita mengalami depresi, ada berapa hal yang perlu kita lakukan menurut Dr. Hamidah. Pertama adalah, mengajak penderita untuk terlibat secara penuh untuk berinteraksi dan terlibat dengan kehidupan orang lain.

“Kita tarik dia (penderita depresi, red) dari dunianya. Meskipun awalnya dia akan merasa tidak nyaman, tapi coba biasakan pelan-pelan,” jelasnya.

Ketika penderita ingin berinteraksi dan terlibat dalam kehidupan orang lain, maka kemungkinan individu tersebut akan mendapat support dari lingkungan tempat ia bersosialisasi dan berinteraksi. Sudah selayaknya lingkungan sekitar dapat membuat para penderita merasa dihargai.

Penting bagi kita untuk menunjukkan kepada penderita bahwa ia memiliki kelebihan, kemampuan dan keyakinan sama dengan yang lain. Ketika penderita melihat kekurangan dan keterbatasan dalam dirinya, tunjukkan padanya bahwa kekurangan tersebut bisa menjadi sesuatu yang bernilai. Dan tunjukkan bagaimana cara agar kekurangan tersebut tidak merugikan dia dan orang lain.

Social support tersebut memiliki peran penting dalam beberapa kondisi. Baik untuk penderita depresi maupun manusia normal. Utamanya bagi penderita yang akan sedang menghadapi kematian, penyakit kronis, bencana dan kondisi lainnya.

“Ketika keluarga dan teman tidak tahu apa yang harus ditolong dari si penderita, maka penderita harus mendapatkan dan mencari pertolongan dari pihak lain,” ujar Dr. Hamidah.

Penderita harus segera mendapatkan Psychological First Aid (PFA). Pihak yang bisa memberikan PFA tersebut ialah keluarga, teman, profesional, kader-kader di Puskesmas, kader posyandu remaja dan lain sebagainya. Minimal mereka dapat memberikan informasi rujukan tempat bagi penderita depresi.

Tips Cegah Depresi

Menurut Dr. Hamidah, kunci utama untuk mencegah depresi ialah positive thinking. Ketika kita berpikir positif, maka perasaan juga akan ikut positif. Sehingga, hal tersebut dapat menghindarkan diri dari ketidaksehatan mental. Dalam kata lain, individu dapat menginterpretasikan segala sesuatunya.

“Semua tergantung bagaimana kita menerjemahkan stimulus yang ada tersebut sebagai sesuatu yang positif atau negatif,” tambahnya. (*)

 

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).