Hijaukan Kampung Klampis Ngasem dengan Urban Farming

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UNAIR bersama Karang Taruna RW 06 Klampis Ngasem Sedang Melakukan pemilihan tanaman pada teknik Urban Farming (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UNAIR bersama Karang Taruna RW 06 Klampis Ngasem Sedang Melakukan pemilihan tanaman pada teknik Urban Farming (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)

UNAIR NEWS – Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk menghijaukan kampung, salah satunya adalah dengan urban farming. Jenis penanaman yang memanfaatkan lahan sempit tersebut menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mengurangi polusi di lingkungan perkotaan Surabaya.

Seperti yang diberitakan Harian Surya pada Selasa (12/02), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga sempat mengadakan kegiatan Urban Farming di Kampung Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya (20/01). Kegiatan itu dilakukan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang asri dan sehat untuk warga sekitar.

Menurut Ghista Paramita Nugraha, selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, jenis Urban Farming yang terapkan adalah vertikultur dan wall gardening. Keduanya dipilih lantaran sangat cocok diterapkan di kampung Klampis Ngasem.

“Kami memilih keduanya karena kami bisa menerapkan Vertikultur di lahan yang terbatas dan sempit di sepanjang gang jalan Klampis Ngasem,” ujar Ghista.

Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) itu menambahkan, vertikultur atau biasa disebut teknik budidaya tanaman vertikal digunakan untuk mensiasati keterbatasan lahan, seperti di halaman rumah.

Sambil menunjukkan bibit sayuran, Ghista memberikan contoh tanaman yang sesuai dengan teknik vertikultur yakni jenis sayuran-sayuran hijau seperti bayam, kangkung, pandan, dan sawi.

“Setelah semingguan, bibit sayuran yang kita tebar dengan pupuk humus itu akan tumbuh, dan setelah itu kita bisa memindahkannya agar besar secara sempurna,” ungkap Ghista.

Berbeda dengan vertikultur, teknik wall gardening dilakukan dengan memanfaatkan media tembok sebagai tempat untuk menempatkan pot tanaman. Menurut Ghista, model wall gardening sangat popular untuk tanaman hias karena sering dijumpai di gedung-gedung perkantoran atau sekolahan. Jenis bunga yang bisa ditanam dengan teknik ini antara lain; puring, krokot, le kuan yew, melati, cocor bebek, dan binahong.

“Dengan sistem sederhana itu kita bisa mencoba menghijaukan lingkungan kampung dari rumah-rumah, bukan tidak mungkin suatu saat kampung Klampis Ngasem akan menjadi salah satu pelopor kampung hijau di Surabaya,” pungkas mahasiswa asal Depok tersebut

Penulis: Fariz Ilham Rosyidi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).